Presiden Trump Salahkan Zelenskyy Atas
Share

PENUTUR.COM – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengisyaratkan akan bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, bulan ini. Namun, dalam pernyataan yang mengejutkan, ia justru menyalahkan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, atas invasi Rusia.
Berbicara di Mar-a-Lago setelah pertemuan pejabat AS dan Rusia di Arab Saudi, Trump menepis keluhan bahwa Kyiv tidak diundang dalam pembicaraan perdamaian.
“Saya pikir saya punya kekuatan untuk mengakhiri perang ini, dan menurut saya semuanya berjalan dengan baik,” kata Trump dalam konferensi pers di Palm Beach, Florida, seperti dikutip dari Aljazeera, Rabu (19/2).
Tak berhenti di situ, Trump juga menuding Ukraina seharusnya tak membiarkan perang ini terjadi. “Kalian seharusnya tidak pernah memulainya. Kalian bisa saja mencapai kesepakatan. Saya bisa saja membuat kesepakatan untuk Ukraina,” ujarnya.
Trump mengaku semakin optimistis setelah pembicaraan di Riyadh yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, dan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov.
Muncul pertanyaan seputar pemerintahan Trump yang akan mendukung seruan Rusia untuk menggelar pemilu di Ukraina sebagai bagian dari kesepakatan damai.
Trump melontarkan klaim tanpa bukti bahwa Zelenskyy hanya memiliki tingkat dukungan 4 persen. Ia juga menyoroti fakta bahwa pemilu di Ukraina ditangguhkan di bawah hukum darurat militer.
Padahal, menurut survei Kyiv International Institute of Sociology pada Desember lalu, 52 persen warga Ukraina masih mempercayai Zelenskyy—meski angka itu turun 12 persen sejak Februari.