LOADING

Ketik di sini

Gaya Hidup

Videonya Cium Anak Perempuan Viral, Gus Elham Yahya Minta Maaf

Share

PENUTUR.COM — Setelah namanya ramai diperbincangkan di media sosial, pendakwah muda Gus Elham Yahya akhirnya angkat bicara.

Ia menyampaikan permintaan maaf secara terbuka usai sejumlah video dirinya viral dan menuai kecaman publik.

Dalam video yang beredar luas, terlihat Gus Elham menunjukkan kedekatannya dengan anak-anak.

Namun momen tersebut justru menuai sorotan karena memperlihatkan tindakan yang dianggap tidak pantas terhadap seorang balita perempuan.

Publik menilai gestur tersebut berlebihan dan menyinggung batas kenyamanan anak.

Tak sedikit warganet yang menilai tindakan itu sebagai bentuk pelecehan, sehingga nama Gus Elham pun langsung menjadi trending topic di berbagai platform.

Menanggapi polemik tersebut, Gus Elham akhirnya memberikan klarifikasi dan permintaan maaf melalui video berdurasi 53 detik yang pertama kali diunggah akun @dhemit_is_back di platform X (Twitter) pada (12/11).

“Dengan penuh kerendahan hati, saya, Muhammad Ilham Yahya Al­Maliki, secara pribadi memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat atas beredarnya video yang menimbulkan kegaduhan,” ucapnya dalam rekaman itu.

Ia menambahkan bahwa tindakannya merupakan bentuk kekhilafan dan berjanji tidak akan mengulanginya di masa depan.

“Saya mengakui itu kesalahan pribadi. Saya berkomitmen memperbaiki diri dan menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran berharga,” tuturnya.

Meski sudah menyampaikan permintaan maaf, sejumlah pengguna media sosial masih merasa kecewa.

Banyak yang menilai bahwa kata “khilaf” tidak bisa dijadikan alasan pembenaran atas perilaku yang merugikan anak.

Kasus viral ini menjadi pengingat penting bagi para tokoh publik, khususnya pendakwah, agar lebih berhati-hati dalam berinteraksi dengan anak-anak.

Selain menjaga citra dan etika, tindakan kecil yang terekam kamera dapat menimbulkan dampak besar di era digital seperti sekarang.

 

BACA JUGA  Starbucks Indonesia Tutup 11 Gerai pada Kuartal I 2025, Dampak Adanya Aksi Boikot
Tags: