LOADING

Ketik di sini

Gaya Hidup

Upaya Pasangan untuk Menseleksi Jenis Kelamin Calon Bayi yang Diinginkan

Share
Foto USG janin. Foto: Ivanna Havryliuk @Pexels

PENUTUR.COM – Mungkin Anda menganggap kemungkinan lahirnya anak laki-laki dan perempuan adalah 50 persen dan 50 persen. Anggapan itu jelas salah. Mengapa?

Karena banyak bukti menunjukkan bahwa kelahiran anak dengan jenis kelamin laki-laki lebih tinggi kemungkinannya, yaitu mencapai 51 persen.

Hal tersebut tentunya menggembirkan bagi pasangan yang ingin mempunyai anak laki-laki, lalu bagaimana dengan pasangan lain yang menginginkan sebaliknya?

Nah, kemajuan dunia kedokteran saat ini sudah menemukan cara-cara tertentu untuk memperbesar kemungkinan lahirnya jenis kelamin yang diinginkan.

Cara ini tentunya hanya merupakan upaya, sebab kepastiannya hanya ada di tangan Tuhan.

Yang paling menentukan di dalam jenis kelamin anak adalah sperma laki-laki.

Sperma laki-laki mengandung kromosom X dan kromosom Y. Sementara sel telur perempuan mengandung kromosom X saja.

Untuk terjadinya anak laki-laki, diperlukan pasangan kromosom X dan Y; sementara untuk anak perempuan, hanya kromosom X dan X.

Penelitian menunjukkan bahwa sperma laki-laki dapat dipisahkan antara yang mengandung kromosom X saja dan kromosom Y saja.

Caranya dapat dilakukan dengan bermacam-macam, mulai dari cara yang canggih sampai dengan yang sederhana.

Secara sederhana, jenis sperma X dan Y dapat diidentifikasi dengan melihat ciri-ciri tertentu.

Sperma X berukuran lebih besar dan mempunyai daya hidup yang lebih lama (5-6 hari) namun bergerak lebih lambat; sementara sperma Y berukuran lebih kecil, cepat mati namun bergerak lebih cepat.

Baiklah, mari kita bahas apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan seleksi jenis kelamin calon anak Anda.

Waktu berhubungan seks
Jika menginginkan anak laki-laki, lakukan hubungan seks menjelang ovulasi (saat sel telur selesai diproduksi oleh ovarium); sebaliknya lakukan hubungan seks jauh-jauh hari sebelum ovulasi jika menginginkan anak perempuan.

Penentuan kapan waktu ovulasi pada perempuan dapat dilakukan dengan cara tertentu, misalnya mengukur suhu badan, penggunaan kalender, atau mengukur kekentalan lendir vagina.

BACA JUGA  PT Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Syarat Minimal Usia 18 Tahun. Buruan Kirim Lamaran!

Hubungan seks yang dilakukan sebelum hari ovulasi, sperma X akan mengelilingi ovarium sambil menantikan matang dan saat lepasnya sel telur dari ovarium; sementara sperma Y tidak dapat bertahan lama dan akhirnya mati.

Dengan demikian hanya sperma X yang akan membuahi sel telur X sehingga kemungkinan lahirnya anak perempuan menjadi sangat tinggi.

Bila hubungan seks dilakukan menjelang ovulasi, sperma Y yang mempunyai kecepatan bergerak yang tinggi dapat segera mencapai sel telur yang sudah matang; sementara sperma X tertinggal jauh di belakang. Cara ini memungkinkan untuk lahirnya anak laki-laki.

Makanan tertentu
Bila mengonsumsi makanan yang rendah garam, dan kaya akan potassium seperti pisang dan kentang; kemungkinan anak lahir dengan jenis kelamin laki-laki. Sedangkan bila mengonsumsi susu dan olahannya, kacang-kacangan dan sayuran hijau; kemungkinan anak lahir dengan jenis kelamin perempuan.

Pekerjaan
Jika menginginkan anak perempuan, suami harus bekerja di kota. Penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 40 persen anak perempuan lahir dari ayah yang bekerja pada lingkungan perkotaan; dibandingkan lingkungan lainnya. Alasannya, lingkungan kota dipenuhi dengan bahan kimia dan racun yang justru membunuh sperma Y; sementara sperma X yang mempunyai daya tahan tinggi akan tetap hidup.

Profesi pilot dan dokter anestesi umumnya sangat terpajan dengan bahan kima dan panas; sehingga umumnya profesi ini lebih mungkin mempunyaia nak perempuan.

Jumlah sperma
Jumlah sperma yang sedikit lebih cenderung menciptakan bayi perempuan, begitu pula sebaliknya. Di klinik fertilitas, ada cara tertentu untuk menghitung jumlah sperma ini.

Untuk mencapai jumlah seperma yang sedikit dapat dilakukan sejumlah cara. Bagi suami, misalnya dengan menjaga suhu di daerah kemaluan agar tetap tinggi.

Gunakanlah bahan celana jins, atau celana dalam dan celana panjang yang ketat. Atau suami dapat melakukan mandi air hangat sebelum melakukan hubungan seks. Selain itu, lakukan hubungan seks yang sangat sering.

BACA JUGA  Siapa Perlu Pemeriksaan Gangguan Hati?

Sebaliknya, jika ingin mencapai jumlah sperma yang banyak, dapat melakukan hal yang sebaliknya. Batasi frekuensi hubungan seks, dan jagalah suhu daerah kemaluan agar tetap sejuk dan Anda juga sebaiknya melakukan mandi air dingin sebelum melakukan hubungan seks.

Posisi hubungan seks
Untuk mendapatkan anak perempuan, lakukan posisi hubungan seks yang dapat memperlambat sperma masuk ke rahim dan saluran telur. Lingkungan vagina yang asam menyebabkan sperma Y sangat sulit untuk mencapai sel telur sehingga mati di tengah jalan. Teknik hubungan seks harus diupayakan agar jangan sampai penis memasuki vagina terlalu dalam. Posisi hubungan seks ini misalnya posisi berdiri.

Sedangkan untuk mendapatkan anak laki-laki, lakukan posisi doggy style. Posisi ini dapat mempercepat masuknya sperma ke dalam vagina, rahim, dan saluran telur.

Hubungan seks diarahkan agar penis mencapai vagina secara penuh. Dengan demikian, sperma Y akan melewati lingkungan asam di vagina dan dapat secara cepat mencapai sel telur.

Orgasme
Isteri yang mengalami orgasme lebih awal dibandingkan suaminya akan memungkinkan lahirnya bayi laki-laki. Saat orgasme, perempuan akan memproduksi cairan yang bersifat basa yang justru merupakan lingkungan yang baik untuk kehidupan sperma Y.

Tags: