LOADING

Ketik di sini

Politik

Thailand Tutup Perlintasan ke Kamboja Imbas Memanasnya Konflik Perbatasan

Share

PENUTUR.COM – Pemerintah Thailand mengambil langkah drastis dengan menutup pintu perlintasan ke Kamboja, menyusul memburuknya ketegangan wilayah perbatasan yang hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda mereda.

Kebijakan pembatasan ini mencakup sejumlah pos lintas batas di provinsi-provinsi perbatasan Thailand, serta penerbangan dari Negeri Gajah Putih menuju kota wisata ternama di Kamboja, Siem Reap.

Militer Thailand mengumumkan kebijakan tersebut pada Selasa, 24 Juni 2025, dengan alasan memburuknya situasi keamanan.

“Langkah ini diambil menyesuaikan kondisi keamanan terkini yang tidak kondusif,” demikian bunyi pernyataan resmi dari militer, sebagaimana dikutip oleh BBC.

Ketegangan antara Bangkok dan Phnom Penh kian meningkat sejak insiden tembak-menembak yang menewaskan seorang prajurit Kamboja di wilayah sengketa pada Mei lalu.

Konflik tersebut kemudian memicu perang sanksi antara kedua negara, mulai dari larangan impor komoditas, hingga blokir internet dan larangan konten hiburan lintas negara.

Di pihak Kamboja, respons keras muncul dengan menghentikan masuknya produk pertanian, pasokan listrik, bahkan penayangan drama dan film asal Thailand.

Sebaliknya, Thailand menuduh wilayah Kamboja dimanfaatkan sebagai pusat operasi penipuan digital lintas negara. Larangan bepergian ini pun diklaim sebagai bagian dari strategi memberantas kejahatan siber regional.

Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, menyatakan bahwa pemerintah akan menindak tegas aktivitas ilegal di perbatasan.

Ia juga menegaskan larangan bagi turis asing untuk terbang dari Thailand ke Siem Reap selama ketegangan belum mereda.

“Kami juga akan memutus jaringan internet yang kami nilai dimanfaatkan oleh aparat keamanan Kamboja dalam mendukung praktik penipuan,” ujar Paetongtarn.

Meski demikian, Thailand masih membuka kemungkinan pengecualian terbatas untuk urusan kemanusiaan, seperti perawatan medis dan pendidikan, yang akan ditentukan oleh petugas perbatasan secara kasus per kasus.

BACA JUGA  Tampil Sebagai Runner Up, Indonesia Hadapi Thailand di Perempat Final Piala Uber 2024

Krisis ini memicu gejolak politik di dalam negeri Thailand. Sebuah rekaman percakapan pribadi antara Paetongtarn dan mantan Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, bocor ke publik dan memancing kontroversi.

Dalam rekaman itu, Paetongtarn terdengar menyebut Hun Sen sebagai “paman” dan menyarankan agar tak mengindahkan pernyataan seorang jenderal Thailand yang disebut hanya ingin “pencitraan.”

Pernyataan itu menuai kritik luas. Banyak pihak menilai PM Paetongtarn telah mempermalukan institusi militer dan memperkeruh hubungan diplomatik yang sudah retak.

Menanggapi kontroversi tersebut, Paetongtarn membela diri dengan menyebut pernyataannya sebagai bagian dari strategi diplomatik informal.

Namun, tekanan politik kian membesar setelah salah satu mitra utama dalam koalisi pemerintahan dari Partai Pheu Thai mengumumkan pengunduran diri.

 

Tags:

You Might also Like