LOADING

Ketik di sini

Bisnis

Tak Akan Ambil Proyek Jalan Tol Lagi, Waskita Karya Akui Alami Kerugian yang Signifikan

Share

PENUTUR.COM – Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo, mengungkapkan bahwa PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) tidak akan lagi mengambil proyek jalan tol di masa mendatang.

Keputusan ini diambil setelah perseroan mengalami kerugian signifikan akibat keterlibatannya dalam pengerjaan proyek jalan tol sebelumnya.

Langkah ini dilakukan guna menghindari risiko keuangan serupa yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan ke depan.

“Mereka tidak akan mengambil tol lagi, karena dulu kan kenanya (rugi) di tol. Ke depan mereka tidak akan mengambil tol baru, untuk tol penugasan semua ada di Hutama Karya,” ujar pria yang akrab disapa Tiko ini sebagaimana keterangan yang dikutip Minggu, (8/9).

Tiko menyampaikan dengan disetujuinya restrukturisasi dari 21 bank senilai Rp26,3 triliun, maka pengelolaan keuangan Waskita diharapkan akan lebih stabil.

Lebih lanjut, Waskita juga akan mengerjakan proyek-proyek yang sudah berjalan seperti Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi), penambahan Tol di Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) dan Tol Cimanggis-Cibitung untuk membayar utang.

Dukungan dari 21 bank Himbara dan swasta, kata Tiko, diharapkan mampu membuat Waskita menjalankan proyek-proyek baru di luar tol.

“Nanti bertahap akan kita lepas sehingga ada divestasi yang mengurangi jumlah utang waskita secara bertahap,” kata Tiko.

Sementara itu, Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanugroho mengatakan manajemen Waskita berkomitmen mengembalikan Waskita ke core business atau bisnis intinya sebagai kontraktor murni.

Perusahaan pun akan fokus memaksimalkan kapabilitas, pengalaman, dan keahliannya untuk mengerjakan proyek jalan, jembatan, gedung, infrastruktur, air, dan lainnya.

Hanugroho menyampaikan, ke depannya perseroan akan fokus pada divestasi untuk menurunkan kewajiban. Waskita sendiri masih memiliki 10 ruas tol dalam grup usaha Waskita Toll Road.

BACA JUGA  Xabi Alonso, Pelatih Langka yang Mampu Naikkan Pamor Bayer Leverkusen

“Waskita optimis dengan dukungan dari berbagai pihak terkait melakukan divestasi atas sisa ruas tol yang masih dimiliki Waskita. Proses divestasi ini menjadi kunci dalam menurunkan kewajiban perusahaan,” ujar Hanugroho.

Kinerja keuangan Perseroan pada kuartal II 2024, Waskita mengantongi pendapatan sebesar Rp4,47 triliun. Pendapatan itu ditopang dari jasa konstruksi sebesar Rp3,12 triliun.

Penjualan beton atau precast berkontribusi sebesar Rp610,96 miliar terhadap pendapatan Perseroan. Kemudian ditambah oleh pendapatan jalan tol yang mencapai Rp563,34 miliar.

Selanjutnya, kinerja Gross Profit Margin (GPM) perusahaan naik menjadi 13,3 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dari sebelumnya sebesar 8,8 persen.

Kenaikan itu seiring profil proyek yang lebih baik terutama proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), sehingga mendukung optimalisasi kemajuan konstruksi dan lean project. Ada 12 proyek IKN yang dikerjakan Waskita, nilai kontraknya sebesar Rp7,7 triliun.

 

 

Tags: