Inilah Sosok Kamala Harris, Calon Presiden AS dari Partai Demokrat Pengganti Joe Biden
Share
PENUTUR.COM — Presiden Joe Biden secara mendadak mengundurkan diri dari pemilihan presiden Amerika Serikat pada Minggu, 21 Juli 2024. Selain mengumumkan kabar pengunduran dirinya, Biden juga mendukung wakilnya, Kemala Harris menggantikan posisinya untuk bertarung melawan Donald Trump dalam Pilpres AS.
Mendapat dukungan dari Biden, Kemala Harris menyampaikan rasa hormatnya atas kepercayaan yang diberikan. “Saya merasa terhormat mendapat dukungan dari Presiden (Joe Biden) dan niat saya mendapatkan dan memenangkan nominasi ini (pemilu)” terang Kamala Harris Minggu, (21/7).
Banyak yang bertanya-tanya, siapa sebenarnya sosok Kemala Harris? Ia saat ini merupakan pendamping Presiden Joe Biden sebagai Wakil Presiden AS.
Sebelum mendampingi Joe Biden, Kamala Harris pernah menjabat sebagai Jaksa Distrik San Fransisco dan Jaksa Agung California.
Lahir di Oakland, California 20 Oktober 1964, ternyata Kamala Harris yang berkulit hitam merupakan wakil presiden wanita pertama Amerika Serikat.
Harris merupakan anak dari pasangan Donald J Harris (ayah) dan Syamala Gopalan (ibu). Ia dibesarkan di lingkungan yang mayoritas penduduknya merupakan orang Afrika-Amerika di Berkeley.
Syamala Gopalan diketahui merupakan ilmuwan kanker payudara yang bermigrasi dari India ke AS untuk menempuh pendidikan di University of California, Berkeley.
Sementara itu, Donald J Harris adalah profesor ekonomi yang mengajar di University of California, Berkeley.
Namun kedua orang tuanya bercerai saat ia berusia 12 tahun, Harris bersama ibunya kemudian pindah ke Kanada.
Di Kanada, Harris belajar bahasa Perancis di Quebec dan mulai muncul ketertarikan pada dunia politik saat itu.
Harris memulai kariernya sebagai wakil jaksa wilayah Alemeda Country dan pernah menjadi pengacara pengelola Career Criminal Unit di Kantor Kejaksaan Wilayah San Francisco tahun 1998.
Kemudian pada tahun 2000-an, dirinya diangkat menjadi kepala Divisi Komunitas dan Lingkungan.
Pada tahun 2003, Harris mengalahkan mantan bosnya Terence Hallinan untuk menjadi jaksa di wilayah San Fransisco.
Selain itu, Harris juga mengalahkan Steve Cooley untuk merebut jabatan sebagai Jaksa Agung California pada November 2010.
Sementara itu, pada 2016 ia juga dengan mudah menyingkirkan Anggota Kongres Loretta Sanchez untuk kursi Senat AS dari California.
Selama menjadi ketua senat AS, Harris memperjuangkan Undang-Undang untuk memerangi kelaparan, memberikan keringanan sewa, hingga memperluas akses modal bagi usaha kecil.
Harris juga berupaya menjaga keamanan rakyat AS dari ancaman asing dengan menyusun Undang-Undang bipartisan untuk membantu mengamankan jalannya Pemilu AS saat menjadi ketua senat.