Soal Pemakaian Kata Dipiting, Panglima TNI Meminta Maaf Kepada Masyarakat
Share
PENUTUR.COM – Ucapan Panglima TNI, Laksamana TNI Yudo Margono saat mengomentari kasus yang terjadi di Rembang menimbulkan polemik di masyarakat.
Video yang memuat pernyataan Yudo Margono soal “dipiting” ramai beredar di media sosial. Terkait hal itu Panglima TNI menyatakan permintaan maafnya.
Yudo Margono juga menjelaskan, dirinya tidak mengerahkan pasukan ke Rempang atas bentrok antara aparat dan warga Rempang yang menolak direlokasi.
“Loh saya kan gak ngerahkan pasukan, pasukan TNI kan gak ada, saya gak ngerahkan pasukan,” ucap Yudo Margono dikutip dari akun TikTok @polipini, Kamis (21/9).
Pasukan yang ada disana, lanjut Yudo Margono, adalah pasukan di wilayah, yaitu Korem, Panglima armada, Lantamal, Kodim, dan sebagainya.
“Tentunya pada hari ini saya memohon maaf, sekali lagi mohon maaf atas pernyataan saya kemarin yang mungkin masyarakat menilai seolah dipiting itu,” ujar Yudo Margono.
“Saya gak tahu itu bahasa saya. Karena saya orang ndeso yang biasa mungkin melaksanakan, apa, dulu waktu kecil kan sering piting-pitingan, dengan temen saya,” tambahnya.
Ia beralasan memakai kata dipiting karena merasa lebih aman ketimbang menggunakan senjata dalam menghadapi rakyat.
“Saya pikir dipiting lebih aman, karena memang kita tidak punya alat, TNI sejak orde baru tidak ada (pakai alat), sejak undang-undang TNI tidak ada dilibatkan untuk tadi memakai alat seperti jaman dulu, tidak ada,” lanjutnya.
Pernyataan itu keluar saat Panglima TNI ditanya oleh Pangdam jika terjadi sesuatu di Rempang. Jawaban itu pun hanya suatu perumpamaan.
“Karena kemaren itu saya menjawab pertanyaannya dari Pangdam ya saya sampaikan umpama, umpama, umpama,” kata Panglima TNI.
“Tidak ada saya mengarahkan pasukan karena memang ga ada permintaan untuk pengerahan pasukan yang sebanyak itu, kan perumahan aja,” lanjutnya.
Ia tidak menampik jika ada masyarakat yang salah mengartikan maksud dari perkataannya. Untuk itu ia berinisiatif meminta maaf.
“Tapi kalo pengertian masyarakat, yang mungkin lain-lain, pada kesempatan ini saya memohon maaf yang sebesar besarnya,” ujar Yudo Margono.
Menyikapi persoalan yang terjadi di Rempang, Panglima TNI sejak awal sudah mengirim Danpuspom TNI untuk mengawasi pasukan TNI agar tidak ada yang bertindak arogan.