LOADING

Ketik di sini

Politik

Soal Netralitas, Peneliti BRIN Ingatkan Pemerintah Tak Pakai Fasilitas Negara untuk Dukung Salah Satu Capres

Share

PENUTUR.COM – Tiga pasangan capres-cawapres 2024 sudah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Ketiga paslon itu diantaranya Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Sejumlah pihak mengingatkan agar kontestasi Pemilu 2024 harus berjalan berimbang.

Pemerintah diminta untuk tidak melibatkan fasilitas negara dan aparat negara dalam mendukung pihak tertentu.

Apalagi munculnya nama Gibran yang merupakan anak sulung Presiden Joko Widodo, disinyalir pemerintah punya potensi untuk berlaku tidak netral.

“Tidak boleh menggunakan fasilitas negara, otoritas yang dimiliki untuk mendukung. Tidak boleh karena membuat kompetisi tidak berimbang,” kata Peneliti senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro di Jakarta, Selasa, (31/10).

“Satunya didukung, satunya tidak didukung, itu yang akan menimbulkan salah sangka dan kecurigaan publik,” tambahnya.

Ia mengingatkan jika ketidakpercayaan publik bisa memunculkan kekecewaan secara kolektif.

Kekecewaan kolektif itulah yang akan menjadi biang dari kerusuhan jika pemerintah menunjukkan perilaku yang tidak netral.

Kunci pemilu damai, menurut Siti, terletak pada jalannya pemilu yang berintegritas dan berkualitas. Oleh karena itu, kontestasi Pemilu 2024 harus diisi dengan tahapan yang bebas dan adil.

“Tidak boleh secara serampangan, apalagi menghalalkan semua cara untuk menang,” kata Siti.

Pemilu 2019 tambah Siti dapat menjadi pelajaran agar pemilu tahun depan bisa berjalan lebih baik dan damai. Dengan demikian, polarisasi tidak kembali terulang dalam Pemilu 2024.

“Pemilu ini wajib untuk memastikan sila ke-3 Pancasila, persatuan Indonesia, itu tidak dicabik-cabik oleh pemilu ini,” ujar Siti.

Dengan jumlah pemilih muda yang lebih banyak pada Pemilu 2024 maka mereka perlu diberikan literasi politik melalui wadah digitalisasi yang erat dengan anak muda.

BACA JUGA  Tak Sepakat dengan Kaesang, JK Sebut Pilpres 2024 Sulit Menang Satu Putaran

“Banyak sekali cara digital yang memberikan pencerahan, memberikan literasi, jadi tidak sekadar kampanye ,tetapi juga sekaligus ini literasi kepada masyarakat luas terkait dengan pentingnya pemilu,” kata Siti.

Tags: