Situasi Bergolak, Presiden Madagaskar Kabur dan Bersembunyi di Prancis
Share
PENUTUR.COM — Presiden Madagaskar Andry Rajoelina kabur untuk menyelamatkan diri di tengah gelombang protes besar-besaran yang mengguncang negara itu sejak akhir September 2025.
Dalam siaran langsung di Facebook pada Senin, 13 Oktober, Rajoelina mengaku telah pergi ke “lokasi yang aman” untuk melindungi diri.
“Saya tidak melarikan diri dari tanggung jawab, tetapi saya harus memastikan keselamatan saya,” ujarnya, menolak menyebutkan di mana keberadaannya saat ini, dikutip dari Al-Jazeera, Selasa, (14/10).
Rajoelina seharusnya tampil di televisi nasional pada Senin sore, tetapi pidato itu mendadak dibatalkan.
Menurut kantornya, pembatalan terjadi setelah sejumlah anggota militer mengancam akan mengambil alih stasiun televisi milik negara.
Dari Kairo, Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan keprihatinan mendalam terhadap situasi di bekas koloni Prancis itu.
PBB mencatat sedikitnya 22 orang tewas dalam bentrokan antara demonstran dan aparat keamanan.
“Saya tidak akan mengonfirmasi apa pun hari ini. Saya hanya ingin menyampaikan kekhawatiran kami yang mendalam,” kata Macron.
Sumber militer mengatakan, Rajoelina meninggalkan Madagaskar pada Minggu dengan pesawat militer Prancis jenis Casa, setelah sebelumnya diterbangkan dengan helikopter ke Bandara Sainte Marie.
Prancis belum mengonfirmasi keterlibatannya dalam evakuasi tersebut.
Pelarian itu terjadi sehari setelah beberapa unit militer membelot.
Rajoelina mengecam tindakan itu sebagai “upaya perebutan kekuasaan secara ilegal dan dengan kekerasan.”
Unit elit CAPSAT, yang pernah membantu Rajoelina merebut kekuasaan lewat kudeta tahun 2009, kini berbalik melawannya.


