Siap Bertarung di Pilgub DKI Jakarta, PDI Perjuangan Buka Peluang Koalisi dengan PKS
Share
PENUTUR.COM – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 tidak lama lagi akan digelar. Menghadapi momentum tersebut, PDI Perjuangan menyatakan telah membuka diri untuk menjalin Koalisi besar dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Hal tersebut dikatakan Sekretaris Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Rio Sambodo dalam perbincangannya melalui kanal Youtube TV Terbit yang ditayangkan pada 19 April lalu.
Menurut Rio, bukan tak mungkin peluang terjalinnya koalisi besar antara PDIP dengan PKS terbuka lebar. Terlebih keduanya sama-sama berada dalam satu misi, yakni melakukan gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK).
Meski beda dalam mengusung calon presiden pada Pilpres lalu, namun hal tersebut membuat keduanya berjalan selaras dalam melakukan gugatan ke kubu 02, yakni pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
“Jadi untuk kita, siapa dengan siapa (calon -red), apa dengan apa (koalisi partai -red), kita oke-oke saja. Apalagi hari ini psiko politik pasca Pilpres itu tidak bisa diabaikan begitu saja,” kata Rio Sambodo.
“Bahwa ada kedekatan emosional politik misalnya antara 01 dan 03 dengan 02. Kemudian kita bisa mengkonversi dalam Pilkada di DKI Jakarta bagaimana koalisi 01 dan 03, kenapa nggak?” jelasnya menambahkan.
Adapun berbicara ihwal koalisi dengan PKS, Rio mengatakan bahwa hal tersebut mungkin terjadi. “Kalau dari saya pribadi, itu akan menembus pandangan yang selama ini seakan-akan nggak bisa,” tuturnya.
“Seakan-akan PDIP tidak bisa dengan PKS, PKS nggak bisa dengan PKB. Nyatanya PKS dengan PKB bisa. PKB dengan PDIP sering. NasDem dengan PDIP sering. PDIP dan PKS di banyak daerah juga pernah,” terang Rio.
Kemudian berbicara bakal calon, PDIP mengakui bahwa mereka memiliki sederet kader yang kompeten. Itu tak lepas lantaran kaderisasi di internal partai berjalan dengan baik.
Berikutnya, ihwal jika nanti terjalin koalisi, terutama dengan PKS atau partai pengusung 01 di Pilpres 2024, PDIP akan melakukan komunikasi lebih lanjut apakah balonnya menjadi nomor satu atau dua dalam Pilgub DKI 2024.
“Pertanyaan itu juga seperti, bisa nggak yang lain nomor dua, kita nomor satu? Seperti itu. Kalau yang lain kenapa nggak, ya kita juga kenapa nggak. Semua mungkin-mungkin saja,” jelasnya.