Sering Dianggap Sama Ini Perbedaan Cacar Monyet dan Cacar Air
Share
PENUTUR.COM – Kasus cacar monyet di Indonesia terus mengalami penambahan. Data terbaru, saat ini total ditemukan 17 kasus cacar monyet dengan 16 pasien masih dinyatakan positif.
Sebagian orang mungkin belum mengetahui beda cacar air dan cacar monyet. Pasalnya, kedua penyakit tersebut memiliki gejala serupa, seperti demam, nyeri otot, dan muncul ruam.
Padahal kenyataannya, cacar monyet dan cacar air adalah dua penyakit yang berbeda. Berikut beda cacar monyet dan cacar air yang perlu diketahui.
1. Virus yang menularkan
Penyakit cacar monyet ditularkan oleh virus Monkeypox yang berasal dari genus Orthopoxvirus, yang juga merupakan bagian dari keluarga Proxviridae.
Sementara cacar air disebabkan oleh virus Varicella zoster. Cacar air juga kerap disebut dengan nama chickenpox.
2. Cara menular
Cacar monyet bisa menular melalui kontak langsung. Bisa melalui darah, cairan tubuh, hingga lesi kulit yang terinfeksi.
Sementara cacar air penularannya mirip dengan flu atau pilek. Penyakit ini juga bisa menular dari lesi luka orang yang terinfeksi.
3. Masa inkubasi
Masa inkubasi cacar monyet rata-rata terjadi antara 5-21 hari. Sementara cacar air membutuhkan waktu 10-21 hari. Meski begitu, semua tetap tergantung pada kondisi tubuh pasien.
4. Gejala
Dari segi gejala, keduanya memiliki kemiripan hingga agak sulit dibedakan. Gejala yang muncul biasanya demam, ruam di kulit, nyeri otot, hingga kelelahan.
Perbedaannya hanya terlihat pada penyebaran ruam. Jika ruam pada cacar air bisa menyebar ke seluruh tubuh, maka tidak demikian dengan cacar monyet.
Pada kasus cacar monyet, ruam hanya menyebar di beberapa bagian tubuh dan biasanya tampak seperti bergerombol.
5. Pembengkakan kelenjar getah bening
Hal berbeda yang paling menonjol adalah pembengkakan kelenjar getah bening. Cacar apa pun, termasuk cacar air tidak akan memicu kelenjar getah bening membengkak.
Hal berbeda justru terjadi pada cacar monyet. Kelenjar getah bening pada pasien cacar monyet akan membengkak. Pembengkakan bisa terjadi di ketiak, bagian dagu, belakang telinga, atau belakang kepala.