Sempat Terlibat Perang Tarif, China Buka Peluang Dialog dengan Amerika Serikat
Share

PENUTUR.COM — China buka peluang untuk berdialog dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenai penerapan tarif impor gila-gilaan yang dikenakan pada Beijing.
Juru bicara Kementerian Perdagangan China, He Yongqian, mengatakan Beijing bersedia berdialog dengan AS jika Washington berkenan menghormati posisi China setelah dua negara itu saling balas menaikkan tarif impor.
“[China bersedia berbicara dengan pemerintahan Trump hanya jika dialog dilakukan] dengan kesamaan pemahaman dan atas dasar saling menghormati,” ucap He, seperti dikutip The New York Times.
He mengatakan China tidak akan menanggapi “tekanan, ancaman, dan pemerasan” serta siap untuk “berjuang sampai akhir” dalam menghadapi Washington.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, sementara itu juga mengatakan Beijing tidak akan mengalah dari pertarungan ini.
Trump pada Rabu (9/4) resmi menerapkan tarif super tinggi ke China buntut tarif balasan Beijing. Ia menghajar China dengan mengenakan pajak 125 persen untuk produk-produk Beijing yang masuk ke AS.
Sebelumnya China mengenakan tarif untuk produk AS sebesar 84 persen sebagai balasan atas tarif yang dipatok AS sebelumnya sebesar 104 persen.
Besaran tarif ini diberikan saat Trump memutuskan menunda penerapan tarif serupa ke banyak negara.
Trump baru-baru ini mengumumkan bahwa AS akan memungut pajak resiprokal atau timbal balik dengan jumlah paling kecil 10 persen terhadap negara-negara yang juga mengenakan pajak bagi produk-produk Washington.
Kendati begitu, penerapan pajak resiprokal ini ditunda selama 90 hari buntut reaksi negatif negara-negara di dunia. Mereka yang telah terdata kena pajak pun hanya akan dipatok tarif dasar yakni 10 persen.