Satu per Satu Pemain Bintang Keluar, Proyek Triliunan PSG Terancam Bubar
Share
PENUTUR.COM – Beberapa tahun lalu klub Paris Saint-Germain (PSG) membangun proyek triliunan rupiah yang bertabur bintang. Sejumlah nama besar di dunia sepakbola sebut saja Neymar Jr, Kylian Mbappe, Edison Cavani, Zlatan Ibrahimovic hingga Lionel Messi mengisi proyek prestisius tersebut.
Namun proyek yang dibangun Nasir Al-Khelafi, Bos PSG itu terancam bubar dengan kepergian Kylian Mbappe bintang utama dan pemain termahal klub tersebut.
Mbappé, yang menjadi satu-satunya bintang utama PSG, menyatakan niatnya untuk meninggalkan klub yang bermarkas di Ibukota Perancis tersebut.
Sebelumnya, pemain yang membawa pulang Piala Dunia 2018 itu telah mengonfirmasi bahwa dia tidak akan memperpanjang kontraknya dengan PSG dan berniat untuk bergabung dengan Real Madrid.
Meskipun kesepakatan sudah hampir tercapai dan tanggal transfernya sudah ditetapkan pada 1 Juli 2024, upaya Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk menahan Mbappé tetap sia-sia.
Perpisahan Mbappe dengan PSG sepertinya sudah tidak bisa dihindari lagi. Laporan dari radio Spanyol KD Naser bahkan menyebutkan bahwa pertemuan terakhir Mbappé dengan pihak klub dihadiri oleh Emir Qatar dan Nasir Al-Khelaifi.
Dalam pertemuan itu pihak klub secara simbolis mengucapkan selamat tinggal kepada Mbappé. Ini menandai akhir dari proyek PSG sejak kedatangan Al-Khelaifi.
Konglomerat Qatar Sport Investment memulai proyek PSG dengan tujuan merebut kembali supremasi di sepak bola Prancis dan bersaing di level Eropa.
Namun, meskipun telah mengeluarkan dana besar untuk mendatangkan pemain-pemain mahal, seperti Neymar, proyek PSG belum sepenuhnya sukses. Dominasi di level domestik berhasil dikembalikan, tetapi keberhasilan di tingkat Eropa masih terbilang minim.
Pada level Eropa, PSG masih kesulitan meraih trofi Liga Champions. Meskipun telah mengeluarkan dana besar untuk transfer, keberhasilan masih belum tercapai.
Penandatanganan pemain mahal seperti Neymar mungkin menciptakan euforia, tetapi tidak menjamin kesuksesan klub di kompetisi Eropa.
Masalah internal justru muncul misalnya konflik Neymar dengan Cavani serta Messi dengan Mbappe sekaligus menunjukkan bahwa mengumpulkan banyak bintang tidak selalu menciptakan harmoni dalam tim.
PSG, dengan semua kekayaan dan pemain bintangnya, sekarang dihadapkan pada krisis. Kekalahan di level Eropa dan ketidakstabilan dalam tim menjadi masalah serius yang harus segera diatasi.
Memperbaiki klub bukan hanya masalah uang dan transfer pemain, tetapi juga membutuhkan rencana yang matang dan stabilitas dalam manajemen.
Hanya dengan pendekatan yang tepat, PSG dapat mengatasi krisisnya dan kembali menjadi kekuatan dominan di sepak bola Eropa.