Saatnya Berhenti Mengonsumsi Minuman Keras
Share
PENUTUR.COM – Ketergantungan alkohol merupakan satu bentuk yang paling berat dari penyalahgunaan alkohol.
Seseorang disebut mengalami ketergantungan alkohol bila konsumsi alkohol sudah mencapai batas tertentu yang mengganggu kesehatan fisik dan mental, sosial, keluarga, dan pekerjaannya.
Bila konsumsi alkohol dihentikan dengan tiba-tiba, pecandu alkohol akan mengalami gejala putus alkohol. Mirip pecandu narkotik mengalami gejala putus obat.
Dampak Alkohol
Alkohol akan menyerang sistem saraf sehingga mengakibatkan penurunan aktivitas, meningkatnya kecemasan, dan emosi. P
ada kadar yang rendah, reaksi tubuh masih melambat. Penambahan kadar alkohol secara terus menerus akan menambah gangguan pada sistem saraf.
Bahkan jika kadarnya meningkat sangat pesat, dapat mengakibatkan keracunan pada peminumnya.
Alkohol juga menyerang organ tubuh lainnya seperti pengikisan lapisan dinding lambung bagian dalam sehingga menyebabkan mual dan muntah.
Bila peminum alkohol mengkonsumsi vitamin, maka vitamin tersebut tidak dapat terserap dengan baik, alias sia-sia. Akibatnya, akan terjadi kekurangan gizi.
Umumnya, peminum alkohol akan menderita penyakit hati (liver) sejenis sirosis hepatitis yaitu pengerasan jaringan hati. Pada sistem sirkulasi, alkohol dapat mengakibatkan matinya jaringan jantung atau disebut dengan cardiomyopathy.
Pada saluran reproduksi, alkohol dapat mengakibatkan disfungsi ereksi (pada laki-laki) dan penghentian menstruasi (pada perempuan).
Khususnya pada ibu hamil yang mengonsumsi alkohol, janin akan mengalami kematian atau bila janin masih bisa dipertahankan lahir, bayi akan tumbuh menjadi anak cacat. Gejala tersebut dinamakan fetal alcohol syndrome.
Peminum alkohol memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena sejumlah kanker. Misalnya kanker tenggorokan, kanker pada kerongkongan, kanker hati, dan kanker usus besar.
Mekanisme Alkohol Masuk Tubuh
Saat Anda menenggak alkohol, cairan api itu masuk rongga mulut dan akan terserap dalam jumlah kecil.
Alkohol dapat merusak lapisan bagian dalam mulut Anda dan juga kerongkongan Anda, tetapi Anda tidak akan merasa sakit karena alkohol dapat berfungsi menjadi penghilang rasa sakit.
Sisa alkohol masuk ke lambung. Sebagian alkohol terserap ke aliran darah dan sebagian kecil lalu diserap oleh usus.
Dari pembuluh darah, alkohol akan terdistribusi ke seluruh sel di dalam tubuh.
Karena alkohol merupakan zat yang cepat larut di dalam air, maka ia akan terus bersenyawa dengan air di dalam tubuh kita.
Akibatnya, alkohol akan dengan bebas keluar masuk dinding sel dan jaringan tubuh lainnya.
Alkohol akhirnya akan mencapai organ otak. Di organ inilah seseorang akan mengalami gejala keracunan.
Berat ringannya gejala keracunan tergantung pada konsentrasi alkohol di dalam darah. Sementara fakor yang mempengaruhi konsentrasi alkohol dalam darah adalah kecepatan alkohol mencapai usus kecil, kondisi lambung yang kosong, dan jenis alkhol yang digunakan.
Lambung yang kosong menyebabkan alkohol dapat terserap ke tubuh dalam waktu kurang dari 5 menit.
Penyebab
Mengapa seseorang bisa kecanduan alkohol? Berbagai penyebab yang sudah diketahui, antara lain, riwayat keluarga yang juga peminum alkohol dan adanya kelainan genetis dalam metabolisme tubuh.
Faktor psikologis juga bisa menjadi pemicu, seperti kecemasan, depresi, konflik yang tidak tuntas dalam hubungan keluarga dan pekerjaan, atau tidak percaya diri.
Faktor sosial, terutama lingkungan yang kompromistis, juga menjadi penyebab ketergantungan alkohol.
Banyak toko atau warung yang menjual minuman keras dengan bebas. Kontrol terhadap air api ini bisa dibilang sangat longgar.
Tak heran, angka kecanduan alkohol di kota-kota besar diduga terus meningkat seiring dengan peningkatan adopsi gaya hidup Barat.
Beberapa orang malahan menjadi peminum alkohol karena kelebihan uang.
Gejala
Gejala ketergantungan alkohol meliputi: sering minum alkohol sendirian, sering minum dalam sehari, dan takaran minumnya akan terus bertambah sehingga tidak terkendali.
Seringkali pecandu alkohol melakukan tindak kejahatan saat mabuk. Bila ia ditawari alkohol, sikapnya melunak dan menjadi sangat ramah.
Peminum alkohol sering muntah dan mual-mual, sakit perut, dan terlihat seperti orang bingung.
Bila diukur tekanan darahnya, umumnya ia akan mengalami tekanan darah yang meningkat.
Pecandu alkohol yang kebiasaan minumnya dihentikan tiba-tiba, akan mengalami gejala putus alkohol.
Gejalanya antara lain, detak jantung yang meningkat, lemas dan terlihat seperti orang bingung, kurang nafsu makan, muntah, mual, dan badan yang bergetar.
Seringkali penderita akan mengalami halusinasi yaitu gejala adanya bayangan yang sebenarnya tidak ada.
Pemeriksaan
Kadar alkohol di dalam tubuh diperiksa dengan cara tertentu. Pertama, pemeriksaan toksikologi atau pemeriksaan kadar alkohol di dalam darah.
Selanjutnya dilakukan pemeriksaan fungsi hati seperti GGPT (glutaryl transaminase). Pemeriksaan lainnya adalah CBC (complete blood count atau hitung darah) dan MCV (mean corpuscular volume, atau ukuran sel darah merah).
Kadang-kadang perlu juga dilakukan pemeriksaan magnesium, asam urat, protein total, dan asam folat.
Pencegahan
Penyuluhan tentang bahaya alkohol dan mempersempit peredarannya yang semakin meluas bisa mencegah bertambahnya pecandu alkohol.
Menurut The National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism Amerika Serikat, diakses pada 2022, batas konsumsi moderat adalah:
Untuk pria dewasa: Hingga dua minuman per hari.
Untuk wanita dewasa: Hingga satu minuman per hari.
Satu minuman standar mengandung sekitar 14 gram alkohol. Contoh satu minuman standar termasuk satu kaleng bir (12 ons dengan 5% alkohol), satu gelas anggur (5 ons dengan 12% alkohol), atau satu ons wiski (1,5 ons dengan 40% alkohol).