Rusaknya Ginjal Terasa Setelah Fungsinya di Bawah 25%
Share
PENUTUR.COM – Ginjal kita terletak di dekat pinggang, tepat di bawah ujung tulang rusuk. Organ yang berpasangan (kiri dan kanan), yang masing-masing berukuran hampir sebesar kepalan tinju ini mempunyai peranan cukup penting.
Setiap hari, ginjal kita memproses sekitar 190 liter darah untuk memisahkan sekitar 1,90 liter sampah dan air ekstra. Kemudian, sampah dan air ekstra ini menjadi air kencing, yang kemudian dibuang keluar tubuh kita.
Sampah tadi berasal dari aktivitas otot dan dari makanan yang kita konsumsi.
Tubuh menggunakan makanan untuk energi dan mengganti sel-sel yang rusak. Setelah tubuh kita mendapatkan apa yang diperlukan dari makanan, maka sampahnya akan dikirim ke darah.
Jika ginjal Anda tidak dapat menyingkirkan sampah tersebut, maka bahan-bahan yang cukup beracun bagi tubuh itu akan menumpuk di dalam darah dan merusak tubuh kita.
Penyaringan sampah itu terjadi di dalam satuan yang kecil sekali yang disebut nephron. Tapi, bisa saja ginjal gagal menjalankan fungsinya.
Ada sejumlah penyakit yang dapat mengganggu fungsi ginjal. Pertama, glomerulonephritis (radang ginjal karena infeksi Streptococcus, sejenis bakteri), baik yang akut maupun yang kronis. Akibatnya fungsi ginjal terganggu.
Pada tahap akut, ditandai adanya sel darah dan plasma protein di dalam urin serta air dan garam tidak dikeluarkan sebagai air kencing.
Sedangkan tahap kronis, ditandai dengan hematuria (adanya darah di dalam urin), proteinuria (protein serum berlebihan di dalam urin), hipertensi, mual-mual, muntah, kesulitan bernafas, dan sering kelelahan.
Kedua, obstruksi (penyumbatan) yang biasanya disebabkan oleh batu ginjal dan infeksi, serta kanker, misalnya kanker rahim pada wanita.
Ketiga, diabetes mellitus. Kelebihan glukosa di dalam darah, bisa merusak nephron ginjal.
Keempat, hipertensi (tekanan darah tinggi), yang mengakibatkan kerusakan pembuluh darah ginjal.
Kelima, lain-lain seperti kista ginjal, yang biasa menyerang perempuan yang berusia pertengahan.
Pada tahap awal, penderita penyakit ginjal ini belum merasakan apa-apa.
Tanda-tandanya masih umum seperti sering sakit kepala, merasa letih, atau seluruh tubuh merasa gatal-gatal.
Jika penyakitnya bertambah parah, mungkin sering atau jarang buang air kecil. Bisa saja nafsu makan penderita berkurang, mual, dan muntah-muntah.
Tangan dan kakinya membengkak atau mati rasa. Selain itu, sering mengantuk dan sulit memusatkan pikiran.
Kulit bisa tampak berwarna gelap. Kemudian, otot-otot penderita menjadi keram.
Memang, selama fungsi ginjal belum di bawah 25 persen dari normalnya, seseorang belum merasakan apa-apa. Keluhan hebat baru dirasakan setelah fungsi ginjalnya kurang dari 25 persen.
Jangan heran, kalau penderitanya sering kaget karena tidak pernah merasa sakit namun tiba-tiba divonis harus cuci darah.
Karena itu, Anda perlu menguji kondisi ginjal melalui tes di laboratorium klinik atau rumah sakit.
Biasanya, yang dites itu adalah darah dan air seni Anda. Dari darah, kita bisa mengetahui kadar creatinine dan kadar urea nitrogen.
Kalau kadar creatinine di dalam sudah mencapai 4,0 mg per dL (desiliter) darah, berarti fungsi ginjal Anda tinggal 25 persen dari normalnya.
Fungsi ginjal Anda juga dianggap sudah terganggu, kalau kadar urea darah sudah lebih dari 20 mg per dL darah.
Dari tes urin, kita bisa mengetahui keberadaan protein. Kalau urin kita mengandung protein (dikenal dengan istilah proteinuria), itu sebagai petunjuk bahwa kinerja ginjal kita kurang baik.
Artinya, ginjal kita gagal memisahkan sampah dan protein. Semestinya, protein tetap di dalam darah, dan sampah terbuang melalui air seni.
Jika air kencing Anda berbusa, itu sebagai petanda kadar protein dalam air kencing Anda cukup tinggi.
Jika dari hasil uji darah dan urin ternyata kinerja fungsi ginjal berkurang, dokter Anda biasanya merekomendasikan uji tambahan untuk mengidentifikasi penyebabnya.
Misalnya metoda pencitraan ginjal, termasuk ultrasound, computed tumography (CT Scan), dan magnetic resonance imaging (MRI).
Pengujian ini untuk mengetahui adanya gangguan aliran air kencing. Selain dengan pencitraan, dokter juga menyarankan untuk melakukan biopsi (memeriksa sedikit jaringan ginjal dengan menggunakan mikroskop).
Penyakit ginjal ini rada sulit disembuhkan. Tapi, kalau penyakitnya masih dalam tahap awal, ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar kinerja ginjal tetap baik.
Jika Anda juga menderita diabetes, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter Anda.
Jika Anda juga menderita tekanan darah tinggi, tanyakan kepada dokter tentang obat yang dapat mengendalikan tekanan darah.
Hindari mengonsumsi penghilang rasa sakit karena bisa merunyamkan ginjal Anda. Tanyakan kepada dokter sebelum memakan suatu obat.