Rumah Sakit Kolaps, Situasi Gaza Darurat Banyak Bayi Sekarat Akibat Kelaparan
Share
PENUTUR.COM — Kondisi Gaza kian memprihatinkan saat seluruh rumah sakit di wilayah itu kini berada di ambang kolaps total. Bukan karena bom atau serangan roket, melainkan karena dibanjiri pasien malnutrisi akut.
Kondisi ini disampaikan oleh Liz Allcock, petugas kemanusiaan dari Medical Aid for Palestinians.
Ia menyebut bahwa pasien malnutrisi datang tiada henti, menyerupai arus. Yang paling terdampak adalah bayi-bayi dan anak-anak yang baru lahir.
“Jumlah bayi, bayi baru lahir, anak-anak kecil… yang berjuang di ambang kematian akibat kekurangan gizi, sungguh mencolok,” katanya, seperti dikutip dari Al Jazeera, Senin (25/8).
Allcock menjelaskan, banyak bayi yang terlahir cacat karena ibu mereka tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup selama masa kehamilan.
Saat ini, unit perawatan intensif anak dan bayi sudah penuh sesak dengan pasien malnutrisi parah.
Akibatnya, tidak ada lagi ruang untuk merawat korban luka-luka akibat bombardir, penembakan, atau serangan drone tentara Israel.
“Di satu sisi, ada kelebihan kapasitas di ruang gawat darurat sehingga pasien harus dirawat di lantai,” ujar Allcock.
“Di sisi lain, Anda akan mendapati seorang anak yang kekurangan gizi terbaring di tempat tidur, dan tiga anak lain terbaring di lantai di dekatnya dengan tubuh penuh luka-luka. Dalam banyak kasus, bahkan ada jenazah di dekat mereka karena kamar jenazah sudah penuh,” tambahnya.
Pernyataan ini sejalan dengan laporan yang dirilis Integrated Food Security Phase Classification Initiative (IPC) pada Jumat (22/8).
Laporan tersebut secara resmi mendeklarasikan bahwa Jalur Gaza benar-benar dilanda bencana kelaparan.
Kondisi ini menambah daftar panjang penderitaan warga Gaza di tengah situasi perang yang tak kunjung usai.


