Puncak Gunung Fuji Tampak Tak Bersalju, Pertama Kali dalam 130 Tahun
Share
PENUTUR.COM – Untuk pertama kalinya dalam 130 tahun, Gunung Fuji yang berada di Jepang masih belum tertutup salju hingga awal November 2024, yang menjadikannya sebagai periode terlama.
Fenomena ini menjadi perhatian luas karena puncak gunung setinggi 3.776 meter itu biasanya sudah diselimuti salju sejak Oktober.
Menurut Badan Meteorologi Jepang, rata-rata, gunung yang merupakan gunung tertinggi di Jepang ini mulai membentuk lapisan salju pada tanggal 2 Oktober, dan tahun lalu, salju mulai turun pada tanggal 5 Oktober.
Namun, nyatanya pada tanggal 2 November di Jepang, gunung ini masih gundul. Sebelum musim ini, hujan salju terakhir yang tercatat terjadi pada tanggal 29 Oktober, pada tahun 1955 dan 2016.
Menurut Yutaka Katsuta dari Kantor Meteorologi Lokal Kofu, suhu yang lebih hangat dari biasanya menjadi penyebab fenomena ini, mencegah hujan salju terjadi di Fuji.
Kejadian langka ini bahkan melampaui rekor sebelumnya pada 1955 dan 2016, ketika salju pertama kali muncul pada 26 Oktober.
“Hujan kemungkinan akan turun sementara di dekat Gunung Fuji pada tanggal 6 November,” ujar Asosiasi Cuaca Jepang seperti dikutip dari AFP.
“Udara dingin akan bergerak dan berubah dari hujan menjadi salju di dekat puncak gunung,” tambahnya. “Cuaca akan berangsur-angsur cerah, dan salju pertama di gunung dapat terlihat pada pagi hari tanggal 7 November.”
Tertundanya turunnya salju di Gunung Fuji merupakan bagian dari pola perubahan musim yang tidak dapat diprediksi di seluruh dunia akibat krisis iklim (climate crisis).
Musim panas yang lebih panjang berdampak pada tutupan salju dan curah hujan. Faktanya, tahun 2024 akan menjadi tahun terpanas yang tercatat di dunia selama dua tahun berturut-turut.
Wilayah pesisir dan pegunungan Jepang juga mengalami dampak yang sama, dengan musim gugur yang lebih hangat dan musim dingin yang lebih ringan menjadi lebih umum.
Negara ini mengalami musim panas terpanas selama dua tahun berturut-turut pada tahun 2024, dengan suhu 1,76C lebih tinggi dari rata-rata dari tahun 1991 hingga 2020. Sekarang, cuaca musim gugur yang hangat di luar musimnya menunda turunnya salju pertama.
Puluhan kota di Jepang telah mencatat suhu tinggi, mendekati atau lebih dari 30C, pada hari-hari awal bulan Oktober, menurut analisis dari kelompok penelitian nirlaba Climate Central.
Gunung Fuji, yang dihormati oleh masyarakat Jepang, biasanya tertutup salju sepanjang tahun kecuali saat musim panas, dari Juli hingga September.
Bagi wisatawan, pemandangan Gunung Fuji yang bersalju menjadi daya tarik utama, terutama di musim gugur. Namun, tahun ini, wisatawan melihat pemandangan berbeda, tanpa mantel putih yang biasanya menghiasi puncaknya.
Para ahli berharap cuaca akan segera berubah dan memberikan salju yang lama dinantikan oleh warga lokal maupun wisatawan yang ingin mengabadikan keindahan musim gugur Gunung Fuji.