Profil Hinsa Siburian, Kepala BSSN yang Tak Miliki Latar Belakang IT
Share
PENUTUR.COM – Pusat Data Nasional (PDN) yang dikelola Kementerian Komunikasi dan Informatika mengalami gangguan sejak 20 Juni lalu.
Menurut Hinsa Siburian, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), server PDN terkena serangan ransomware yang mengakibatkan data penting terkunci dan tidak dapat diakses.
“Insiden pusat data sementara ini adalah serangan siber dalam bentuk Ransomware dengan nama Brain Cipher Ransomware,” katanya di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Senin, (24/6).
Hinsa mengatakan pihaknya dapat mengetahui jenis ransomware itu setelah tim forensik BSSN melihat sejumlah sampel data. “Tentu ini perlu kita ketahui supaya bisa mengantisipasi di tempat kajian yang lain,” kata dia.
Sosok Hinsa Siburian tengah menjadi sorotan di tengah ramainya Pusat Data Nasional (PDN) terkena serangan siber. Seperti diketahui, Hinsa Siburian menjabat sebagai Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Ia lahir di Tarutung, Tapanuli Utara, 28 Oktober 1959. Saat ini usianya 64 tahun. Sebelum menjabat Kepala BSSN, ia memiliki latar belakang di dunia militer.
Hinsa serupakan lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia pada 1986. Dalam pendidikan kemiliterannya tersebut, Hinsa menjadi lulusan terbaik meraih Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama.
Selain itu, Hinsa juga sempet memegang jabatan penting sebagai perwira tinggi TNI AD. Hinsa pernah menjabat sebagai Dirlat Kodiklat TNI, Danrem 173/Praja Vira Braja Dam XVII/Cenderawasih.
Ia juga pernah menjadi Kasdam XVII/Cenderawasih, Asops Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Pangdam XVII/Cendrawasih, Danpussenif Kodiklat TNI AD.
Hinsa pernah menjadi Wakil Kepala Staf TNI AD sampai akhirnya kini menjadi Kepala BSSN. Diketahui, Hinsa dilantik menjadi Kepala BSSN oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 21 Mei 2019 meski tak memiliki latar belakang IT.