Produsen Mobil Listrik Asal China BYD Pilih Gunakan LFP Ketimbang Baterai Nikel
Share
PENUTUR.COM – Polemik tentang sejumlah produsen mobil listrik yang diduga mulai meninggalkan baterai berbahan nikel mencuat di media beberapa hari terakhir.
Pernyataan tersebut salah satunya keluar dari Thomas Lembong yang menyebut produsen mobil listrik kini lebih memilih menggunakan Lithium Ferro Phosphate (LPF) ketimbang baterai nikel.
Produsen mobil listrik asal China, BYD menjelaskan bahwa produk yang dibawa ke Indonesia sudah disematkan baterai LPF. Padahal, bahan baku nikel di Indonesia sangat melimpah.
“Mobil BYD yang dibawa ke Indonesia memang menggunakan baterai LFP, baik itu Dolphin, Atto 3 dan Seal. Semuanya pakai LFP karena sudah berdasarkan research di sisi pabrik kita (di China),” ujar Luther T. Pandjaitan, Head of Marketing PT BYD Motor Indonesia.
Dari sisi keamanan, lanjut Luther, penggunaan baterai nikel dibanding LFP memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Hal itu menjadi alasan LFP digunakan untuk mobil listrik BYD.
“Tentunya pertimbangan utama soal safety karena LFP itu memiliki satu tingkat probabilitas dan posibilitas untuk mencapai heat (panas) tertentu yang sangat rendah,” ujar Luther.
“Tentu jik dibandingkan jenis baterai mobil yang lain. Jadi pertimbangan riset itulah yang akhirnya membuat kami mengambil LFP,” tambahnya.
Ketika disinggung alasan tidak digunakannya baterai nikel untuk mobil BYD, Luther berdalih tidak memiliki informasi yang cukup.
“Kita dari sisi kita tidak terlalu punya banyak informasi terkait bahan baku dan komponen pembuat. Karena memang khususnya kita distribusi di Indonesia. Kita bawa saja produk yang sudah kita research (di China),” ungkapnya.