Polisi Tetapkan Nikita Mirzani Jadi Tersangka Kasus Dugaan Pengancaman dan Pemerasan
Share

PENUTUR.COM — Nikita Mirzani ditetapkan tersangka dugaan pengancaman dan pemerasan oleh Polda Metro Jaya.
Polisi menyebut telah mengantongi dua alat bukti permulaan untuk menaikan status keduanya dari terlapor menjadi tersangka.
“Benar, saudari NM dan saudara IM telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Penyidik DitSiber Polda Metro Jaya berdasarkan bukti yang cukup dan berdasarkan hasil gelar perkara,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada awak media, Kamis (20/2).
Nikita ditetapkan tersangka usai adanya laporan korban berinisial RGP. Sebelumnya Polda Metro Jaya terima laporan dugaan pengancaman dengan korban berinisial RGP pada 3 Desember 2024 lalu
“Jadi, tanggal 3 Desember 2024, kami menerima laporan polisi dari saudari RGP, tentang dugaan pengancaman melalui media elektronik dan atau pengancaman dan atau TPPU. Terlapornya dalam lidik ya,” katanya kepada awak media, Senin (10/2).
Diungkapkannya, kejadian itu berawal saat RGP memiliki masalah dengan artis Nikita Mirzani.
“Jadi, peristiwa yang dilaporkan ini adalah, pelapor selaku korban menerangkan bahwa berawal dari adanya permasalahan antara korban dengan saudari NM, di mana saudari NM menjelek-jelekkan nama baik korban, dan produk milik korban lewat live Titok milik saudari NM,” ungkapnya.
Dijelaskannya, pada 13 November korban akhirnya menghubungi terlapor yang diduga asisten Nikita Mirzani. Namun, korban malah diduga mendapat ancaman oleh asisten Nikita.
“Kemudian korban mendapat respons yang disampaikan oleh terlapor. Jadi, respon dari terlapor adalah ancaman akan speak up ke media sosial bila silaturahmi tersebut tidak menghasilkan uang, dan terlapor meminta sejumlah uang sebesar Rp 5 miliar sebagai uang tutup mulut,” ujarnya.
Karena merasa terancam korban lalu mentransfer sejumlah uang. Attas kejadian tersebut, korban merasa telah diperas dan mengalami kerugian sebanyak Rp 4 miliar. Kasus itu saat ini telah naik penyidikan.
“Selanjutnya, setelah dilakukan pendalaman oleh tim dari Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya, perlu kami laporkan bahwa saat ini tahapan prosesnya adalah sudah dalam tahap penyidikan.” tandasnya