Pihak Taman Safari Buka Suara Soal Tudingan Eksploitasi Terhadap Eks Pemain Sirkus OCI

PENUTUR.COM – Publik tengah dihebohkan dengan pemberitaan tentang eks pemain sirkus OCI (Oriental Circus Indonesia) yang mengaku disiksa dengan kekerasan fisik hingga eksploitasi yang mereka alami selama bertahun – tahun.

Pernyataan itu terungkap ketika eks pemain sirkus OCI beraudiensi dengan Kementerian HAM pada Selasa (15/4) kemarin. Dalam audiensi tersebut para mantan pemain dengan Kementerian HAM yang dihadiri oleh Wakil Menteri HAM Mugiyanto, menyebut nama Taman Safari Indonesia Group.

Menanggapi pemberitaan viral itu, Taman Safari Indonesia mengungkap permasalahan tersebut bersifat individu tertentu. Mereka juga telah menyampaikan klarifikasi mengenai masalah itu.

“Taman Safari Indonesia Group sebagai perusahaan ingin menyampaikan bahwa kami tidak mempunyai keterkaitan, hubungan bisnis, maupun keterlibatan hukum dengan mantan pemain sirkus yang disebutkan dalam forum itu,” bunyi klarifikasi manajemen TSI dalam keterangan yang dikutip dari berbagai media, Kamis (17/4).

“Perlu kami sampaikan bahwa Taman Safari Indonesia Group merupakan badan usaha berbadan hukum yang berdiri secara independen dan tak terafiliasi dengan pihak yang dimaksud. Kami memahami bahwa dalam forum itu terdapat menyebut nama-nama individu,” tulisnya lagi.

Menurut TSI permasalahan itu bersifat pribadi dan tak ada kaitannya dengan TSI secara kelembagaan. Ditambahkannya, bahwa hal itu merupakan hak setiap individu untuk menyampaikan pengalaman pribadinya.

Namun, TSI berharap agar nama dan repustasi Taman Safari Indonesia Group tak disangkut pautkan dalam permasalahan yang bukan menjadi bagian tanggung jawabnya. Terutama tanpa bukti jelas karena dapat berimplikasi kepada pertanggungjawaban hukum.

Mereka juga berkomitmen menjalankan kegiatan usaha dengan mengedepankan prinsip Good Corporate Governance, kepatuhan hukum hingga etika bisnis yang bertanggung jawab.

“Tentunya, selama lebih dari 40 tahun ini, kami senantiasa mengutamakan konservasi, edukasi, hingga pelayanan terbaik bagi masyarakat Indonesia dan mancanegara,” tulisnya.

Taman Safari Group juga mengajak masyarakat untuk bersikap bijak dalam menanggapi informasi yang beredar di ruang digital dan tak mudah terpengaruh oleh konten yang tak mempunyai dasar fakta maupun keterkaitan yang jelas.