LOADING

Ketik di sini

Gaya Hidup

Pernyataan Fadli Zon Terkait Kekerasan Seksual Mei 1998 Tuai Kecaman

Share

PENUTUR.COM — Pernyataan Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, yang menyebut tidak ada bukti kekerasan seksual dalam Peristiwa Mei 1998 membuat kegaduhan di Indonesia.

Peneliti Senior dari Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional BRIN Lili Romli mengatakan pernyataan tersebut membuat para aktivis HAM keberatan dan kecewa.

“Dampak ikutannya kemudian situasi menjadi gaduh dan kontroversial. Untuk itu ke depan, sebagai pejabat publik, siapa pun itu, harus hati-hati dalam menyampaikan statement atau pernyataan ke publik,” ujar Lili seperti dikutip Media Indonesia, Minggu (15/6).

Diketahui, pernyataan Fadli Zon yang menyebutkan kekerasan seksual dan pemerkosaan saat Tragedi Mei 1998 hanya rumor dan tidak ada bukti memantik amarah koalisi perempuan Indonesia. Fadli Zon diminta minta maaf atas pernyataannya.

Tuba Falopi dari FAMM Indonesia, mengatakan bahwa sebagai seorang penyintas kekerasan seksual, melihat pernyataan Fadli Zon telah menjadi luka bagi dirinya.

“Pernyataan Fadli Zon ini secara langsung memperlihatkan negara melakukan pengabaian dalam penyelesaian kasus pelanggaran HAM di Indonesia,” ucap Tiba.

“Kekerasan seksual di 1998 ini jadi babon kekerasan seksual yang masih dirasakan sampai detik ini. Kasus ini sudah dilakukan penelitian secara konkret,” pungkasnya.

 

BACA JUGA  Tanggapi Intimidasi Band Sukatani, Fadli Zon Ingatkan Kebebasan Berekspresi Tetap Ada Batasan
Tags:

You Might also Like