Perkenalkan: Redz, Aplikasi Pesaing TikTok dan Instagram Buatan Warga Palestina
Share
PENUTUR.COM – Aplikasi media social terpopuler TikTok dan Instagram tampaknya bakal kedatangan pesaing baru berupa aplikasi sejenis.
Diketahui, sebelumnya TikTok dan Instagram menjadi pilihan sebagian besar pengguna medsos untuk berbagi foto dan video kepada pengguna yang lebih luas.
Tapi akhir tahun lalu tepatnya pada, Senin (25/12), seorang pengusaha asal Palestina, Saed Zeedat meluncurkan sebuah aplikasi bernama Redz.
Aplikasi ini digadang-gadang bakal menyaingi raksasa Tiktok dan Instagram karena memiliki fitur yang sangat mirip.
Redz bisa digunakan berbagi informasi, sebagaimana Tiktok, hanya saja untuk saat ini masih mengunakan 2 bahasa yaitu bahasa Inggris dan bahasa Arab.
Singkatnya, Redz adalah aplikasi yang mirip dengan Instagram dan Tiktok, tetapi menampilkan konten sesuai dengan kota tempat pengguna berada.
Mereka juga dapat dapat mengubah kota ke kota lain mana pun di dunia sesuai yang pengguna inginkan.
Aplikasi ini akan menampilkan video viral yang diunggah oleh pengguna di kota pengguna, video yang sedang trending, video terbaru yang diunggah, dan video terdekat yang diunggah dari tempat pengguna berada.
Yang pasti, Redz sepenuhnya mengizinkan penerbitan konten Palestina dan konten berbahasa Arab tanpa batasan apa pun.
Keberhasilan aplikasi ini juga dapat dilihat dari banyaknya unduhan di Play Store dan ulasan positif dari para penggunanya.
Sejak diluncurkan, Redz telah mendapatkan sambutan positif dari netizen di berbagai negara. Di Indonesia sendiri, aplikasi ini telah menjadi salah satu aplikasi terpopuler dengan peringkat tertinggi di Play Store.
Hingga saat ini sudah 3000 ulasan bintang lima, dan 50.000+ yang sudah mengunduh di Play Store.
Dalam hal ini, Redz berhasil mendapatkan bintang 5 dari sekitar 29 ribu review yang ada di Play Store.
“Aplikasi bagus banget, membantu dalam mengekspresikan kegiatan kita, aplikasi yang sangat bermanfaat,” tulis seorang netizen.
“Aplikasi yang bagus, tapi lebih bagus lagi kalau ditambah beberapa bahasa, khususnya Indonesia, biar lebih mudah dipahami,” ujar netizen lain.