LOADING

Ketik di sini

Politik

PDI Perjuangan Layangkan Protes Keras Atas Insiden Penganiayaan Relawan Ganjar-Mahfud oleh Oknum TNI

Share

PENUTUR.COM – Suhu politik jelang Pilpres 2024 semakin memanas, imbas terjadinya insiden tindak kekerasan dan penyiksaan yang dilakukan oknum TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali, Jawa Tengah.

Kejadian bermula saat sejumlah relawan Ganjar-Mahfud selesai mengikuti acara di Boyolali dicegat anggota TNI dari Batalyon 408.

Beberapa anggota Kompi B yang sedang bermain bola voli mendengar suara motor berknalpot brong yang dikendarai korban.

Dalam video yang diunggah aun media social X @YRadianto tampak oknum TNI itu mencegat motor korban dan membawa masuk k epos penjagaan.

“Relawan Ganjar yang baru selesai mengikuti acara di Boyolali dicegat oknum TNI dari Batalyon 408 dan dibawa masuk pos penjagaan,” kata unggahan tersebut.

Kini sebanyak 15 prajurit TNI kini ditahan buntut dugaan penganiayaan tersebut. Penahanan ini atas perintah KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak untuk mempermudah proses pemeriksaan dan penyelidikan.

Menyikapi kejadian tersebut, PDI Perjuangan menyesalkan dan memprotes atas insiden tindak kekerasan yang menimpa relawan capres yang diusungnya.

Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto meminta Panglima TNI secepatnya menindak oknum TNI tersebut agar tidak mencederai netralitas TNI.

“Nama baik TNI, juga POLRI dan aparatur negara lainnya, jangan dikorbankan dengan aksi oknum-oknumnya. Karena itulah Panglima TNI dan Kapolri harus menegaskan kembali netralitas itu,” ujar Hasto dalam keterangannya dikutip Senin (1/1).

“Sebab struktur TNI/POLRI itu komando. Jika pucuk tertinggi netral dan ditegakkan dengan penuh disiplin, maka yang di bawah juga akan taat dan berdisiplin,” tambahnya.

PDI Perjuangan percaya bahwa TNI dan POLRI akan menempatkan kepentingan rakyat, bangsa dan negara di atas segalanya.

“Nama baik TNI/POLRI itu sangat baik karena sejarahnya menjaga NKRI. Sikap partisan sebagaimana terjadi di Boyolali bisa merusak nama baik itu sehingga harus ditindak tegas,” jelasnya.

BACA JUGA  Pemasangan Alat Peraga Kampanye Tanpa Izin, Bawaslu: Warga Boleh Mencabut

Sementara itu, Mekopolhukam yang juga Cawapres nomor urut 03, Mahfud MD meminta peristiwa pengeroyokan oleh oknum aparat untuk diusut tuntas.

“Harus ditindak, pertama kepada korban kami sudah melakukan penyantunan. Mas Ganjar skrg baru saja beberapa jam lalu sedang menengok,” kata Mahfud MD kepada wartawan, Senin (1/1).

Menurut Mahfud, peristiwa tersebut terdapat bukti-bukti yang jelas, karena kamera pengawas jelas menunjukkan arogansi aparat terhadap masyarakat sipil.

“Dan sejauh yang saya dengar dari kalangan TNI sudah ditindak. tidak mungkin tidak diketahui pelakunya. Karena CCTV dijalan, itu sudah menunjukkan orang-orangnya dan bagaimana terjadinya,” tukas Mahfud.

 

 

Tags: