Operasi False Flag dan ISIS di Balik Serangan Gedung Konser di Moscow Rusia
Share
Jika ISIS benar berada di balik serangan, tudingan dengan sendirinya akan mengarah ke Israel. Sebagian yang lain menuding NATO, Ukraina, dan Amerika Serikat.
Caius Postumius Turrinus @TruJuliusCaesar: “Yea. It’s Mossad”. Mossad adalah agen rahasia Israel.
Jase @_Jase_C_ menyatakan: “ISIS dirawat di rumah sakit Israel… CIA dan Israel mendanai ISIS… Seperti hamas… ISIS mengecam Hamas…”
Wealth Turtle @wealth_turtle: “Jelas ini pemerintah Amerika Serikat”.
Adam Green – Know More News @Know_More_News menulis “Bagaimana ini menguntungkan NATO? Israel yang paling diuntungkan dari narasi teror Islamis.”
Philip Hartley @philiphartley57, “Cia mungkin berada di belakang serangan ini. Hanya 4 hari setelah Obama mengunjungi Inggris – sesuatu yang jahat dan mencurigakan sedang terjadi. JIka bisa kita harus menahan diri agar perang tidak terjadi karena itu hal yang diinginkan para globalis.”
CatEmporor @CatEmporor di X menyatakan “ISIS menjadi kambing hitam untuk serangan Moscow. Siapa sponsor ISIS? Tebak. Israel/USA”.
@CatEmporor juga memposting gambar kompilasi berita tentang keterkaitan Israel dan ISIS.
Meski pernyataan bahwa ISIS mengaku sebagai pihak pelaku serangan merupakan hoax, tudingan tak bisa ditampik telah mengarah ke Israel.
Israel punya kepentingan membekingi ISIS agar kelompok radikal ini menjauhi Israel.
Israel tidak menyukai Rusia dan Iran yang jelas mendukung pendirian negara Palestina. Sebelumnya, tahun lalu, ISIS juga menyerang Iran dan Russia.
Respons Putin dan Kremlin terhadap serangan ini mungkin akan mengungkap lebih jauh siapa pelaku serangan.
Yang jelas, serangan ini mewakili hasrat banyak pihak untuk menghukum Rusia. Israel jelas tidak menyukasi Rusia karena Palestina. Ukraina jelas menderita di bawah invasi Rusia. NATO dan Amerika Serikat yang menahbiskan diri sendiri sebagai “polisi dunia” memang gregetan terhadap Rusia.