Muhammadiyah Layangkan Somasi Atas Pemasangan Pagar Laut Misterius di Tangerang
Share

PENUTUR.COM—Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik PP Muhammadiyah mengirimkan somasi terbuka kepada pihak yang membangun pagar laut di sepanjang 30 kilometer di pesisir utara Tangerang.
Menurut Gufroni, Ketua Riset dan Advokasi Publik LBHAP PP Muhammadiyah, pemagaran tersebut telah menimbulkan berbagai konsekuensi yang merugikan, mulai dari mengganggu aktivitas nelayan lokal hingga melanggar hak masyarakat atas akses laut, yang seharusnya dapat diakses secara bebas dan adil.
Oleh karena itu, ia mengevaluasi potensi pelanggaran pemagaran oleh peraturan dan hukum yang mengatur pengelolaan wilayah pesisir dan kelautan.
“Berdasarkan hal tersebut, kami meminta kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab untuk segera mencabut dan membersihkan pagar bambu yang telah menghalangi akses laut bagi nelayan dalam waktu 3×24 jam sejak diterbitkannya somasi terbuka ini,” kata Gufroni dalam keterangannya, Senin (13/1).
Gufroni pun mengancam apabila dalam 3×24 jam tidak ada tindakan pencabutan, maka mereka akan mengajukan laporan pidana ke Mabes Polri atas dugaan pelanggaran hukum terkait pemanfaatan ruang laut tanpa izin dan tindakan yang merugikan kepentingan umum.
Serta mengambil langkah hukum lainnya baik secara administratif maupun perdata. “Guna memastikan hak-hak masyarakat nelayan dipulihkan,” tegasnya.
Menurut informasi warga di luar desa memasang pagar bambu dengan kapal nelayan. Pemasangan dilakukan setiap hari dari pukul 07.00 WIB hingga 12.00 WIB. Pada hari Kamis, 9 Januari, KKP telah menyegel pagar laut itu. Sebagaimana diumumkan oleh Pung Nugroho Saksono,
Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP, penyegelan ini dilakukan atas perintah Presiden Prabowo Subianto dan arahan langsung Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.
Kemungkinan bahwa pemagaran laut tidak memenuhi persyaratan dasar Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL) menyebabkan penyegelan. Selain itu, keberadaannya menyebabkan kesulitan bagi nelayan dalam mencari ikan.