Menteri PUPR dan Menkeu Bakal Ikuti Arahan DPR, Jika Program Tapera Diputuskan Ditunda
Share
PENUTUR.COM – Program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) mendapat penolakan dari banyak kalangan. Potongan sebesar 3 persen dianggap sangat memberatkan bagi karyawan maupun pengusaha.
Menyadari masifnya penolakan tersebut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani sepakat akan menunda kebijakan Tapera.
Basuki menyebut, pihaknya dari Kementerian PUPR maupun Kemenkeu akan mengikuti keputusan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) jika nantinya lembaga legislatif tersebut memutuskan untuk menunda program Tapera.
“Terlebih lagi jika ada usulan dari DPR atau Ketua MPR untuk diundur. Saya sudah berkomunikasi dengan Bu Menteri (Keuangan), dan kita akan mengikuti arahan tersebut,” ujar Basuki di Kompleks DPR, Kamis, (6/6).
Basuki mengungkapkan hal itu lantaran Tapera memicu gelombang kemarahan rakyat, hal ini karena disebut menjadi beban baru. Adapun pembayaran Tapera diambil dari gaji atau upah pekerja/karyawan sebesar 2,5 persen setiap bulan, serta 0,5 persen untuk pemberi kerja.
Hal ini semakin memberatkan mengingat sudah banyak iuran wajib yang dibayarkan, terlebih Tapera hadir di tengah ekonomi sulit. Melihat hal ini, Basuki menyayangkan mengapa Tapera harus tergesa-gesa, sementara rakyat belum siap.
Lalu dia membandingkan bahwa pemerintah hingga saat ini telah mengucurkan dana sebesar Rp.105 triliun untuk program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Menurut saya pribadi kalau emang ini belum siap kenapa kita harus tergesa-gesa? Harus diketahui APBN sampai sekarang ini sudah Rp.105 triliun dikucurkan untuk FLPP untuk subsidi bunga,” tambah Basuki.
Sementara, dana dari iuran Tapera membutuhkan waktu 10 tahun hanya untuk mengumpulkan anggaran sebesar Rp50 triliun. Basuki benar-benar tak menyangka Tapera bakal menuai kemarahan besar bagi masyarakat.
“Sedangkan kalau untuk Tapera ini mungkin dalam 10 tahun bisa terkumpul Rp 50 triliun. Jadi effort-nya dengan kemarahan ini saya pikir saya nyesel betul. Saya enggak ngelegewo lah (nggak menyangka),” sambung dia.