Mentan Bekukan Izin Impor Perusahaan Nakal yang Tolak Tampung Susu Peternak Rakyat
Share
PENUTUR.COM – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dengan tegas menyatakan, pihaknya tidak akan segan-segan mencabut izin impor milik 5 perusahaan Industri Pengolah Susu (IPS) yang kedapatan menolak menyerap susu sapi segar dari peternak rakyat.
Amran mengatakan, saat ini status izin impor lima perusahaan tersebut masih ditahan untuk sementara waktu. Namun, jika lima perusahaan itu menolak untuk menyerap susu segar dari peternak, maka izin impor yang sebelumnya hanya ditangguhkan, akan dicopot secara permanen dan tidak diizinkan untuk mengimpor susu dari luar negeri lagi.
“Kalau dari 5 (perusahaan) ada yang masih mencoba, aku cabut izinnya, dan tidak boleh impor lagi. Untuk sementara, 5 perusahaan impornya kami tahan dulu,” kata Amran kepada wartawan di kantor Kementerian Pertanian (Kementan) Jakarta, Senin (11/11).
Adapun penangguhan sampai dengan pencabutan izin impor susu, merupakan buntut dari fenomena maraknya peternak sapi perah rakyat yang ramai-ramai membuang susu segarnya, lantaran tidak diserap atau dibeli oleh Industri Pengolah Susu.
Sementara itu, bagi industri pengolah susu yang telah sepakat dan berkomitmen akan menyerap susu segar dari peternak rakyat, kata Amran, hari ini juga izin impor tersebut akan dikembalikan.
“Tetapi bagi seluruh industri yang baik, hari ini izinnya bisa diambil kembali, dikeluarin hari ini. Tetapi ada 5 perusahaan, itu kami tahan izinnya sampai semua kondusif seluruh Indonesia,” ujarnya.
Kendati demikian, Amran enggan mengungkapkan lebih lanjut nama-nama dari lima perusahaan yang izin impornya untuk sementara ini ditangguhkan.
Ia menambahkan, lima perusahaan itu sudah memiliki itikad baik untuk menandatangani komitmen penyerapan susu dari peternak sapi perah rakyat. Hanya saja, pihak Kementan masih akan menunggu evaluasi selama 1-2 minggu ke depan.
“Nggak usah disebutkan, sudah lah nggak usah. Dia sudah baik, tadi sudah tanda tangan, sudah buat pernyataan semua baik, hari ini baik tetapi kami menunggu evaluasi 1-2 minggu itu hasilnya nanti dari lapangan, kalau sudah sepakat, sudah damai, saya kira sudah selesai,” kata Amran.
“Tetapi yang kemarin karena begitu ada kejadian, kami tahan sementara impor. Semua yang lain tidak bermasalah, hari ini kita lepas rekomendasi impornya. Jadi semua aman-aman saja,” sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Asosiasi Industri Pengolahan Susu (AIPS) Sonny Effendhi tak menampik bahwa lima perusahaan yang izin impornya kini ditangguhkan, beberapanya ada yang merupakan anggota AIPS, namun ada juga perusahaan yang tidak tergabung dalam asosiasi.
“Ada yang di asosiasi, ada yang bukan. Tapi saya nggak ingat namanya,” ucap Sonny.