LOADING

Ketik di sini

Gaya Hidup

Menghitung Kapan Masa Subur untuk Merencanakan Kehamilan

Share
Masa subur. Gambar: Pete Onthetoilet @Pexels

PENUTUR.COM – Jika Anda merencanakan kehamilan atau sebaliknya, berkeinginan menunda hamil, Anda perlu mengetahui kapan masa subur Anda (sebagai istri).

Masa subur adalah waktu yang terbaik untuk melakukan hubungan seks dengan pasangan jika menginginkan kehamilan, atau sebaliknya.

Kemungkinan hamil sangat besar pada masa subur. Syarat lain, pasangan seks Anda juga mempunyai sperma yang sehat.

Perhitungan masa subur memerlukan informasi tentang perkiraan waktu ovulasi seseorang.

Ovulasi adalah penglepasan satu atau lebih sel telur dari kandung telur (ovarium). Kejadian ini dalam periode 24 jam dan hanya terjadi sekali dalam tiap satu siklus menstruasi.

Setelah ovulasi, sel telur bergerak ke dalam rahim. Bila ada sperma, sel telur tersebut dapat dibuahi sehingga terbentuklah embrio. Lambat laun embrio berkembang menjadi janin.

Sebaliknya, bila sel telur tidak berhasil dibuahi oleh sperma atau tidak ada sperma, sel telur akan dibuang bersama-sama dengan darah haid. Darah haid menjadi petanda bahwa sel telur tidak berhasil dibuahi.

Masa subur adalah waktu disekitar sel telur dikeluarkan oleh ovarium sampai masa sel telur berada di saluran tuba fallopii (saluran yang menghubungkan ovarium dengan rahim). Kehamilan sebagian besar terjadi saat sperma bertemu dengan sel telur di saluran ini.

Masalahnya, cukup sulit menentukan usia subur, karena masa subur dikendalikan oleh hormon.

Produksi hormon sendiri ditentukan oleh hormon pemicu yang dikeluarkan otak. Jadi, bila ada sesuatu yang mengganggu otak, stres misalnya, maka produksi hormon akan ikut terganggu. Akibatnya, masa subur bisa terlambat atau bahkan terjadi lebih awal.

Para ahli menyepakati bahwa masa subur terjadi dalam rentang 2 hari sebelum dan sesudah ovulasi.

Beberapa cara berikut dapat dilakukan untuk menghitung ovulasi.

BACA JUGA  Waspadai Stroke di Usia Muda

Suhu Badan yang Meningkat
Suhu badan menjelang ovulasi dan sesudah ovulasi cenderung meningkat. Hal ini disebabkan oleh pengaruh hormon progesteron. Kenaikan suhu badan ini sekurang-kurangnya sebesar 0,2 derajat Celcius.

Nyeri Prahaid
Umumnya perempuan akan mengalami rasa nyeri pada pertengahan siklus haid. Hal ini menjadi pentunjuk bahwa dia sedang berada di dalam masa subur.

Lendir Rahim yang Membenang
Saat menjelang ovulasi, hormon estrogen meningkat dan mencapai puncak pada saat ovulasi. Hal ini memberi pengaruh kepada lendir rahim.

Menjelang ovulasi, lendir rahim menjadi agak encer dan bila diraba dengan dua jari dapat membentuk jala (membenang). Mungkin sebagian besar perempuan mengira lendir ini berasal dari vagina padahal berasal dari rahim.

Hal tersebut sangat berguna untuk menangkap sperma dan memudahkan sperma untuk bergerak menuju sel telur.

Selain itu, lendir rahim ini berwarna bening. Lendir rahim ini mengandung kadar garam yang tinggi.

Uji untuk menentukan karakteristik lendir rahim yang berada pada tahap masa subur dapat dilakukan di laboratorium dengan cara mengambil lendir rahim. Cara ini cukup mudah dan dapat dilakukan sendiri oleh setiap perempuan.

Sel-Sel Vagina yang Berubah
Dengan mengambil sedikit cairan di dinding vagina, dapat ditentukan bentuk sel-sel vagina yang mengarah kepada ciri-ciri masa subur.

Pemeriksaan ini dikenal dengan nama sitologi vagina hormonal. Bentuk sel, warna plasma sel, bentuk inti sel, dan jumlah leukosit tertentu menjadi indikator untuk menentukan masa subur.

Biopsi Endometrium
Endometrium merupakan lapisan terluar dari rahim. Dengan mengambil sedikit jaringan endometrium, dapat ditentukan apakah kondisi endometrium berada di dalam masa subur atau tidak.

Salah satu indikatornya adalah aktivitas sekresi. Jika endometrium mengeluarkan cairan (sekresi) maka perempuan tersebut berada di dalam masa subur dan sebaliknya Tetapi cara ini sudah ditinggalkan setelah penemuan USG (ultrasonografi)

BACA JUGA  Jika Anda Mengandung Anak Kembar, Perhatikan Hal-Hal Berikut Ini

Memeriksa Kadar Hormon
Kejadian ovulasi ditentukan oleh hormon-hormon. Hormon yang berperan penting adalah FSH (follicle stimulating hormone) , LH (luteinizing hormone), prolaktin, etsrogen dan progesteron.

Dengan mengambil darah di vena tangan, kadar hormon di dalam darah tersebut dihitung lalu dibandingkan dengan standar. Akhirnya dapat disimpulkan apakah kadarnya sudah berada di dalam kadar masa subur atau di luar masa subur.

Menghitung Tanggal
Perhitungan tanggal cukup mudah, namun perlu diperhatikan bahwa kadang-kadang siklus ovulasi setiap perempuan berubah-ubah. Akibatnya, lama waktu sejak menstruasi pertama ke menstruasi berikutnya turut berubah.

Cara ini juga tidak baik bagi perempuan yang mempunyai periode menstruasi yang tidak teratur.

Bila perempuan mempunyai periode menstruasi yang teratur, cara ini cukup efektif. Misalnya seseorang yang periode menstruasinya 28 hari. Bila haid terakhir terjadi pada tanggal 1 Januari, maka diperkirakan haid selanjutnya terjadi pada tanggal 28.

Ovulasi adalah masa ditengah-tengah periode menstruasi, sehingga perkiraan waktu ovulasi adalah tanggal 14. Masa subur adalah dua hari sebelum dan sesudah ovulasi. Dengan demikian masa subur berada pada kisaran 12-16 Januari.

Ultrasonografi (USG)
USG dapat melihat gambaran kandung telur atau ovarium. Bila perempuan berada pada waktu ovulasi, akan dapat dilihat folikel yang akan pecah.

Folikel adalah semacam kantung tempat sel telur berada. Bila folikel matang, maka ia akan pecah dan mengeluarkan sel telur. Cara ini cukup mudah dan memperkirakan masa subur dengan tepat.

Laparoskopi Diagnostik
Cara ini memerlukan bius total. Dengan cara ini dapat dilihat folikel dan dinding rahim. Selain itu, cara ini dapat melihat kondisi tuba fallopii, atau kelainan-kelainan lain di ovarium.

Biasanya cara ini digunakan bagi perempuan yang kesulitan mempunyai anak sehingga perlu dilakukan pengambilan sel telur atau penanaman sel telur di dalam dinding rahim.

BACA JUGA  Saat Sedang Kesulitan, Bacalah Doa Berikut Agar Dibukakan Pintu Rezeki
Tags: