Marak Kabar SPBU Shell Bakal Tutup, Shell Indonesia Akhirnya Buka Suara
Share

PENUTUR.COM – Beredar kabar SPBU Shell bakal tutup di seluruh Tanah Air, di mana fakta SPBU Shell bakal tutup diungkap oleh Shell Indonesia.
Kabar tutupnya SPBU Shell ini akibat imbas akuisisi kilang Shell di Singapura oleh PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) melalui perusahaan patungan bersama Glencore.
Selain itu juga dikabarkan bahwa persaingan dengan Pertamina yang didukung oleh pemerintah membuat Shell memutuskan untuk menutup semua SPBU.
Shell Indonesia sendiri merupakan grup perusahaan energi dan petrokimia global, di mana operasi perusahaan dibagi kedalam empat bisnis, mulai hulu, gas terpadu, hilir, serta proyek dan teknologi.
Kabar tutupnya SPBU ditanggapi PT Shell Indonesia uang mengatakan bahwa mereka tidak akan menutup SPBU Shell di Indonesia.
Menurut Shell, kabar atas rencana Shell untuk menutup seluruh SPBU di Indonesia adalah tidak benar. Shell sendiri menjelaskan jika mereka akan terus fokus pada kegiatan operasi SPBU.
Sedangkan Shell sendiri memiliki perusahan induk Royal Dutch Shell plc, yang berbadan hukum di Inggris dan Wales.
Aktivitas bisnis Shell meliputi BBM, pelumas untuk industri, otomotif dan transportasi, bahan bakar untuk industri kelautan, bahan bakar komersial dan bitumen.
Selain bahan bakar minyak, Shell sendiri juga menunjukan keseriusannya bermain di bidang pelumas.
Hal tersebut dengan dibangunnya pabrik pelumas kelas dunia di Marunda untuk memenuhi kebutuhan pasar dan sebagai wujud komitmen Shell untuk berinvestasi di Indonesia.
Shell membangun dan mengoperasikan pabrik pelumas kelas dunia (Lubricants Oil Blending Plant) sejak tahun 2015 di Marunda, Bekasi.
Pabrik pelumas pertama yang dimiliki dan dioperasikan oleh perusahaan energi internasional di Indonesia ini memiliki kapasitas produksi mencapai 136 juta liter per tahun.
Tidak berhenti sampai disitu, di tahun 2020, Shell Indonesia melakukan perluasan pabrik menjadi 9 hektar untuk menggandakan kapasitas produksi sebanyak 300 juta liter produk pelumas per tahun.
Pengembangan ini tidak hanya dilakukan untuk memenuhi permintaan pasar pelumas dalam negeri yang terus meningkat, namun juga merupakan wujud kontribusi Shell dalam pengembangan industri hilir minyak dan gas di Indonesia.