Lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23, Erick Thohir Dinilai Mampu Bangun Tradisi Juara
Share
PENUTUR.COM – Timnas Indonesia U-23 berhasil lolos ke putaran final Piala Asia U-23 setelah menaklukkan Turkmenistan dengan skor 2-0 di Stadion Manahan, Solo, Selasa (12/9).
Kemenangan tersebut diperoleh berkat dia gol yang diletakkan masing-masing oleh Ivan Jenner di babak pertama dan Arhan Pratama di babak kedua.
Indonesia meraih hasil sempurna dan menjadi juara Grup K setelah menyapu bersih kemenangan di penyisihan grup.
Pada laga sebelumnya, pasukan Garuda berhasil mencukur China Taipei dengan skor telak 9-0. Di laga selanjutnya, meski dengan peringkat FIFA lebih rendah, Indonesia mampu mengungguli Turkmenistan.
Babak Pertama, Ivan Jenner Bawa Timnas Indonesia U-23 Unggul 1-0 Atas Turkmenistan. Permainan keras diperagakan oleh kedua tim sejak menit pertama.
Indonesia bermain lebih agresif. Pratama Arhan dan kawan-kawan mendominasi permainan. Hal tersebut memaksa Turkmenistan bermain lebih bertahan.
Di babak kedua, Indonesia menambah gol melalui sundulan Arhan Pratama di menit akhir menjelang pertandingan usai. Dengan kemenangan ini, Indonesia memastikan diri kali pertama lolos ke putaran final Piala Asia U-23.
Kemenangan timnas Indonesia U-23 ke Piala Asia dinilai sejumlah pengamat sepak bola tidak lepas dari keberhasilan Erick Thohir membangun tradisi juara.
Salah satunya, Akmal Marhali yang menilai kelolosan Timnas U-23 ke Piala Asia U-23 Qatar menjadi sejarah bagi dunia sepak bola Indonesia.
Sebelumnya selama lima kali mengikuti kualifikasi Piala Asia U-23 Timnas Indonesia selalu gagal.
Akmal menilai pengalaman Ketum PSSI, Erick Thohir di kancah internasional telah memberi pengaruh besar bagi persepakbolaan tanah air.
Ia dinilai mampu membangun suasana tim yang harmonis dan kondusif baik di internal timnas maupun eksternal.
“Saat ini suasana yang sedang dibangun Pak Erick bagus. Kondisi PSSI saat ini kondusif karena hubungannya cukup bagus antara pemerintah dan PSSI,” ujarnya.
Akmal mengatakan Erick memiliki kemampuan manajemen yang baik dalam menciptakan iklim sepak bola yang jauh lebih baik.
“Kenapa bisa mencetak tradisi juara sekarang, semua sangat tergantung pada harmonisasi, kondusivitas, dan yang paling penting kesejahteraan pelatih dan tim yang terjaga,” urai Akmal
Akmal berharap fondasi dan sistem yang dibangun Erick dapat terus berkelanjutan. Sehingga, siapa pun pengurus PSSI dapat meneruskan sistem dan fondasi yang telah ada.