Langgar Aturan Kepemilikan Ganda, UEFA Coret Crystal Palace dari Ajang Liga Europa 2025/2026
Share

PENUTUR.COM — Harapan Crystal Palace untuk tampil di Liga Europa musim 2025/2026 resmi pupus. UEFA memutuskan mencoret nama klub asal London tersebut karena pelanggaran aturan kepemilikan ganda.
Keputusan ini diumumkan setelah diketahui bahwa John Textor, pemilik saham Palace, juga menguasai Lyon di Ligue 1.
Kedua klub berada di bawah kendali Eagle Football Group, yang membuat mereka tak bisa tampil bersamaan di ajang Eropa.
Situasi kian pelik karena Lyon finis lebih tinggi di klasemen akhir posisi enam Ligue 1, sedangkan Palace hanya berada di urutan ke-12 Premier League. UEFA pun memutuskan memberikan jatah Liga Europa kepada Lyon.
Dengan pencoretan itu, Palace yang seharusnya lolos ke Liga Europa lewat jalur juara Piala FA, kini turun kasta ke UEFA Conference League.
Slot yang mereka tinggalkan langsung diisi oleh Nottingham Forest, tim yang kini ikut menikmati bonus dana awal senilai £3,9 juta dari UEFA.
Manajemen Crystal Palace tak tinggal diam. Mereka mengklaim bahwa John Textor sebenarnya telah menjual sahamnya kepada Woody Johnson pemilik New York Jets senilai £190 juta.
Namun, transaksi itu belum mendapat pengesahan dari Premier League hingga tenggat 30 April, sehingga tak diakui oleh UEFA.
Palace berencana mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS), namun hingga berita ini diturunkan, status mereka tetap berada di Conference League.
Tak hanya berdampak pada kompetisi Eropa, pencoretan ini juga memicu perubahan besar dalam jadwal Premier League 2025/2026.
Dua laga awal Palace melawan Forest pada 24 Agustus dan Aston Villa pada 29 Agustus terancam diubah karena berdekatan dengan jadwal kualifikasi Conference League.
Kasus ini kembali menyorot tajam praktik kepemilikan multi-klub di Eropa. UEFA pun dituntut segera menyesuaikan regulasi agar tidak lagi menciptakan kerancuan di musim-musim mendatang.