Kurus Itu Tidak Baik bagi Kesehatan
Share
PENUTUR.COM – Kelebihan berat badan memang tidak mengenakkan. Badan jadi gembrot dan tidak sedap dipandang. Lalu bagaimana halnya dengan kurus?
Bagi kebanyakan wanita tubuh kurus adalah impian karena akan kelihatan lebih menarik dan seksi. Tapi, badan kurus bukannya tanpa masalah. Ada yang berusaha untuk gemuk, tapi sulit, walaupun sudah makan banyak.
Untuk menentukan apakah seseorang termasuk kurus, lihat dulu berat badannya.
Ada Berat Badan Normal (BBN), yaitu Tinggi Badan –100. Ada juga Berat Badan Ideal (BBI), yaitu BBN – 10 % BBN. Bila ternyata berat badan Anda kurang dari 20 persen BBI, sudah dibilang underweight, atau kurus.
Agar manusia dapat tetap hidup dan bekerja seperti biasanya, diperlukan energi yang biasa diukur dengan satuan kalori.
Meskipun kita tidur dan tidak bekerja, energi tetap dibutuhkan untuk denyut jantung dan fungsi tubuh lainnya.
Untuk menentukan kebutuhan energi, ada yang disebut BEE (Basal Energy Expenditure) yaitu 1 kkal per kilogram berat badan per jam.
Berarti untuk satu hari, misalnya berat badan Anda 60 kg, berarti kebutuhan kalori Anda: 1 X 60 X 24 = 1.440 kkal. Ini baru kebutuhan dasar di mana seorang dalam keadaan diam.
Untuk dapat beraktivitas, tentunya diperlukan energi yang lebih besar daripada BBE. Jumlah kebutuhan energi seseorang pada dasarnya berbeda tergantung pada umur, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, aktivitas, dan juga iklim.
Secara umum, pria dewasa membutuhkan antara 3.000 – 3.600 kkal, dan wanita antara 2250 – 2600 kkal.
Sebagaimana kegemukan, badan kurus juga meliputi banyak faktor. Banyak penyebab sehingga orang kurus tidak bisa gemuk.
Pertama, faktor luar, yaitu masukan makanan. Apakah yang dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan kalorinya.
Yang paling dominan penyebab kurus biasanya karena tidak suka makan. Akibatnya asupan kalori yang diperlukan berkurang. Bisa juga akibat pola makan yang salah, misalnya kurang makan makanan yang mengandung karbohidrat.
Padahal justru zat inilah yang akan menjadi tenaga, dan di kala jumlahnya berlebih dalam tubuh, akan disimpan sebagai lemak.
Kemudian ada faktor dari dalam tubuh sendiri, yaitu metabolisme. Pencernaan yang kurang baik dalam menyerap makanan yang masuk akibat adanya parasit atau kelainan pada pencernaan juga bisa menyebabkan kurus, karena makanan yang masuk tidak bisa diserap semuanya.
Penyebab lain dari kurus adalah faktor genetis yang berhubungan dengan jumlah sel lemak. Kekurangan gizi saat anak-anak, remaja, atau sejak dalam kandungan, juga bisa menyebabkan sel lemak yang terbentuk sedikit.
Di bawah kulitnya, sel lemak sedikit sehingga kelebihan kalori dari sumber makanan tidak langsung mengisi sel lemak, tapi cuma untuk membuat pondasi untuk sel lemak. Setelah itu, kelebihan kalori selanjutnya langsung membentuk sel lemak.
Pembentukan pondasi kantung lemak bisa mencapai 10-15 tahun. Jadi jangan heran jika orang yang sama-sama makan banyak, yang satu gemuk sedangkan yang satunya lagi badannya tetap kurus.
Penyakit juga bisa menyebabkan badan kurus. Penderita hipertiroid umumnya susah meningkatkan berat badan. Penyakit kanker menyebabkan berat badan menurun drastis dan cenderung sulit untuk dinaikkan lagi.
Stimulan macam kafein dan nikotin juga mempengaruhi berat badan, karena dibutuhkan lebih banyak energi untuk kerja saraf. Karena itu perokok dan peminum kopi cenderung berbadan kurus.
Bagaimana dengan faktor kejiwaan? Orang yang sering stres dan cemas cenderung kurus, karena saat pikiran ruwet biasanya orang sulit makan. Tapi, depresi tidak selalu membuat orang menjadi kurus.
Justru kebanyakan pada ibu-ibu, depresi malah menjadikannya banyak makan yang menyebabkan menjadi obesitas.
Memang ada penyakit kejiwaan yang bisa membuat orang menjadi kurus, bahkan bisa menyebabkan kematian, yaitu bulimia nervosa dan anoreksia nervosa.
Anoreksia nervosa adalah kondisi kejiwaan dimana terganggunya pikiran sehingga penderitanya selalu merasa sudah gemuk dan tidak memerlukan makanan lagi.
Sedangkan bulimia nervosa adalah perasaan yang selalu merasa bahwa makanan yang masuk akan membuat gemuk, sehingga setelah selesai makan penderitamya akan selalu berusaha agar makanan yang masuk bisa keluar lagi, misalnya dengan memuntahkannya secara paksa. Lebih berbahaya anoreksia daripada bulimia.
Badan kurus juga bisa dihinggapi masalah kesehatan. Kurangnya tenaga membuat badan menjadi lesu, mudah lelah, dan kemampuan kerja menurun. Daya tahan tubuh juga menurun dan membuatnya mudah terserang penyakit, terutama penyakit infeksi.
Banyak solusi bagi orang kurus yang ingin gemuk. Cek dulu pola makan, apakah perlu diubah atau tidak.
Supaya bisa gemuk, orang kurus perlu makan tiga kali sehari, dan tiga atau empat cemilan antara waktu makan. Kalau belum terbiasa dengan makan banyak, siasati dengan menambah frekuensi dan porsinya.
Walaupun jumlah konsumsi makanan sedikit, tetapi mengandung kadar kalori yang tinggi.
Perbanyak karbohidrat, seperti nasi, terigu, roti, kentang, gula, Tentunya perlu makan protein untuk pembentukan otot, dan jangan lupa buah-buahan dan susu. “Intinya, makan empat sehat lima sempurna,” kata Leane.
Pada orang yang kurang nafsu makan, vitamin B6 bagus untuk menambah nafsu makan. Bagian dari vitamin B ini berfungsi untuk mempercepat proses metabolisme makanan sehingga membuat orang cepat lapar.
Jalani juga gaya hidup sehat. Cukup istirahat dan tidur berkualitas agar tubuh dan pikiran tenang sehingga mengurang kalori terbuang.
Berolahraga ringan secara teratur membuat badan bugar dan “menerima” makanan. Tapi, hindari olahraga berat seperti aerobik karena cenderung menguras tenaga. Terakhir, jangan merokok.