Kue Keranjang, Hidangan Istimewa dalam Perayaan Imlek, Berikut Sejarah dan Artinya

PENUTUR.COM – Barangkali masih banyak yang bertanya-tanya bagaimana asal-usul kue keranjang, hidangan istimewa yang wajib ada dalam perayaan Imlek?

Mengutip China Highlight, tradisi kue keranjang saat Imlek rupanya sudah ada selama ribuan tahun di Tiongkok. Kue yang dikenal dengan nama Nian Gao ini awalya berfungsi sebagai persembahan dalam ritual upacara adat.

Namun seiring berjalannya waktu, kue ini menjadi hidangan khas saat festival musim semi atau tahun baru.

Dalam sejarahnya, kue keranjang ini muncul ketika Tiongkok masih terpecah belah menjadi berbagai kerajaan kecil dan kelaparan melanda akibat perang.

Saat itu, Perdana Menteri Wu Zixu sempat berpesan kepada rakyat untuk menggali lubang di bawah tembok dinding benteng jika kondisi memburuk.

Beberapa tahun setelah kematian Wu Zixu, ucapan sang perdana menteri jadi kenyataan.

Rakyat yang awalnya merasa aman lantaran dinding kokoh benteng menghalangi perang, justru berubah panik karena kelaparan melanda.

Prajurit-prajurit kerajaan lantas menggali lubang di bawah dinding benteng sesuai saran Wu Zixu.

Dan benar saja, tembok bagian bawah yang selama ini melindungi rakyat dari perang rupanya terbuat dari batu bata khusus berbagan tepung beras.

Para prajurit pun membagikan potongan bata tersebut kepada rakyat untuk menghentaskan kelaparan.

Bertahun-tahun kemudian, orang-orang membuat kue keranjang atau Nian Gao sebagai tanda penghormatan terhadap Wu Zixu. Memakan kue keranjang di momen tahun baru Imlek pun memiliki makna tersendiri bagi warga Tionghoa.

Kue keranjang menjadi simbol pendapatan dan jabatan yang meningkat, perkembangan baik pada anak-anak, dan umumnya menandakan tahun yang lebih baik dibanding sebelumnya.

Keyakinan ini membuat mereka meyakini bahwa mengonsumsi kue keranjang selama perayaan Imlek atau Tahun Baru China membawa keberuntungan dan nasib baik.