Kontroversi Kunjungan Cendekiawan Nahdliyin, Bertemu Presiden Israel di Bayang-Bayang Genosida Gaza
Share
PENUTUR.COM – Dalam situasi genosida yang terjadi di Gaza, Palestina, kontroversi muncul ketika beberapa cendekiawan Nahdliyin diam-diam mengunjungi Presiden Israel, Isaac Herzog.
Kunjungan ini menjadi perhatian publik karena terjadi di tengah-tengah kekejaman yang dilakukan oleh Zionis Israel terhadap warga Gaza.
Dalam sebuah foto yang diterima Republika, yang dilansir insiden pada Minggu, 14 Juli 2024, tampak beberapa cendekiawan muda Nahdliyin berfoto bersama Presiden Israel Isaac Herzog.
Meskipun tidak diketahui secara pasti kapan kunjungan ini dilakukan, informasi yang diperoleh menyebutkan bahwa mereka berada di Israel pada pekan lalu.
Salah satu peserta rombongan, Gus Syukron Makmun, enggan memberikan komentar lebih lanjut terkait kunjungan tersebut, seperti diberitakan.
Selain Gus Syukron, terdapat juga beberapa tokoh muda Nahdliyin lainnya yang terlihat dalam foto tersebut, seperti Dr. Zainul Maarif, Munawir Aziz, dan Nurul Bahrul Ulum.
Perlu diketahui bahwa Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Oleh karena itu, kunjungan semacam ini dilakukan secara diam-diam melalui perantara yang bisa menghubungkan mereka dengan pemerintah Israel langsung.
Sementara itu, di Gaza, serbuan Israel terus berlanjut. Serangan di bagian selatan gubernuran Khan Yunis telah menewaskan lebih dari 70 orang dan melukai hampir 290 lainnya.
Kementerian kesehatan wilayah tersebut menyatakan bahwa serangan ini merupakan pembantaian yang mengerikan oleh Israel terhadap warga dan pengungsi di lingkungan Al Mawasi di Gubernuran Khan Yunis.
Meskipun kunjungan cendekiawan Nahdliyin ini menuai kontroversi, perlu dicatat bahwa pandangan dan tindakan individu tidak selalu mencerminkan sikap resmi organisasi atau kelompok yang mereka wakili.
Publik masih menunggu penjelasan lebih lanjut mengenai motif kunjungan cendekiawan Nahdliyin ke Israel di tengah genosida Gaza yang masih berlangsung.
Berita ini akan terus dikembangkan seiring dengan perkembangan lebih lanjut terkait kunjungan tersebut dan situasi di Gaza.***