Khasiat Herbal Mahkota Dewa untuk Jantung, Diabetes, sampai Kanker
Share
PENUTUR.COM – Tanaman ini diagungkan di Tanah Jawa dan dikenal dengan nama yang keren: Mahkota Dewa.
Aslinya, tanaman dengan nama Latin Phaleria macrocarpa (scheff) boerl ini berasal dari tanah Papua.
Tidak diketahui siapa yang membawanya, yang pasti, tanaman itu masuk ke lingkungan kraton Mangkunegaran Surakarta dan kraton Yogyakarta.
Di dua tempat itulah, pertama-tama mahkota dewa mulai dikenal sebagai tanaman obat bagi banyak penyakit.
Seiring dengan waktu, akhirnya kalangan di luar dua kraton itu mengetahui juga khasiat mahkota dewa.
Bagi yang percaya hal-hal berbau mistik, mahkota dewa dianggap mempunyai aura yang baik dan sanggup meningkatkan derajat siapa saja yang menanamnya di halaman rumah yang bersangkutan. Karena itu, ada yang menamakan tanaman ini sebagai pohon Derajat.
Tumbuhan berfamili Thymelaeceae ini mampu mencapai ketinggian sampai lima meter.
Tanaman mahkota dewa bisa berusia puluhan tahun. Buahnya berwarna merah dan berkulit licin sebesar apel malang. Bunganya berwarna putih dan meruapkan keharuman.
Pengembangbiakan tanaman ini melalui bijinya. Sementara, pemeliharaannya hanya membutuhkan tanah gembur dan air.
Mahkota dewa tergolong tanaman yang mampu hidup di berbagai kondisi. Namun, pertumbuhannya bakal maksimal jika ditanam di daerah 10 sampai 1.000 meter di atas permukaan laut.
Dari keseluruhan tanaman ada beberapa bagian yang berguna untuk pengobatan.
Batang biasa dimanfaatkan untuk pengobatan kanker; daun lazim dipakai untuk penyakit lemah syahwat, disentri, alergi, dan tumor; Kulit dan daging buah bisa dipakai unutk mengobati flu, rematik, sampai kanker rahim; Cangkang adalah batok pada biji. Biasa dipakai untuk mengobati kanker payudara, kanker rahim, sakit paru-paru, dan sirosis hati. Biji biasa dipakai untuk mengobati sejumlah penyakit hati.
Menurut Ning Harmanto dalam buku Mahkota Dewa: Obat Pusaka Para Dewa, mahkota dewa bisa dimanfaatkan dalam dua bentuk.
Pertama, dalam bentuk alami alias dimakan langsung mentah-mentah. Cuma, pemanfaatan seperti ini berisiko lumayan tinggi. Misalnya, luka-luka di bibir, lidah mengalami mati rasa, mabuk, sampai keracunan. Lantaran itu, metode ini tidak dianjurkan.
Cara kedua, mahkota dewa diolah menjadi ramuan. Dalam bentuk ramuan, mahkota dewa bisa digunakan untuk pengobatan aneka penyakit.
Ramuan ini bisa dikombinasikan dengan tanaman obat lain, obat modern, atau berdiri sendiri.
Ramuan ini sendiri terdiri dari dua bentuk. Pertama, dibuat menjadi teh. Caranya, daun dan buah dijemur. Setelah kering, bagian-bagian mahkota dewa itu disangrai selama kurang lebih lima menit di atas api kecil.
Teh bisa dihasilkan dengan merebusnya. Rasanya? Meman pahit.
Kedua, mahkota dewa instan. Bahan bakunya adalah kulit dan daging buah yang dicampur dengan gula.
Kemudian, campuran itu direbus di atas api sampai tampak berbusa-busa. Lakukanlah pengadukan sampai campuran itu mengkristal dan mengering.
Jika telah mengering, tumbuklah sampai halus. Rasanya? Karena telah dicampur gula, tentu tak sepahit bentuk teh.
Bagaimana dengan efek samping? Yang biasa muncul setelah mengonsumsi mahkota dewa adalah munculnya rasa kantuk.
Efek lain adalah mabuk. Untuk menghilangkannya, dianjurkan untuk memperbanyak minum air putih. Ibu-ibu yang tengah hamil muda dilarang mengonsumsi mahkota dewa. Pasalnya, mahkota dewa bisa meningkatkan kontraksi otot rahim.
Kanker
Rebuslah satu sendok teh dalam tiga gelas air. Rebus sampai hanya separuh air yang tersisa. Lalu, bubuhkan satu sendok teh kunyit putih instan.
Minumlah sedikit demi sedikit pada pagi, siang, dan sore hari. Jika sakitnya amat serius, dosis pemakaian bisa dua kali lipat atau sampai
Satu sendok makan teh mahkota dewa. Mengobati kanker paling sedikit memerlukan waktu 3 sampai 6 bulan.
Penyakit Jantung
Jika penyakitnya belum parah, ramuan yang bisa dipakai adalah mahkota dewa instan dan kapsul daun dewa dengan umbinya. Sehari cukup satu kali konsumsi.
Liver
Jika penyakitnya belum parah, dianjurkan untuk mengonsumsi mahkota dewa instan dengan takaran satu sendok makan.
Sekali dalam sehari. Jika telah parah, disarankan untuk mengonsumsi teh mahkota dewa, kapsul sambiloto, dan kapsul daun dewa. Atau, mengonsumsi oplosan teh mahkota dewa dan racikan temulawak.
Oplosan itu sebanyak satu sendok teh dan direbus dalam tiga gelas air. Biarkan air rebusan hingga tingal setengah. Lalu, minumlah sedikit demi sedikit pada pagi dan sore hari.
Diabetes
Jika belum terlalu parah, ramuan yang bisa dipakai adalah daun salam sebanyak tiga lembar direbus bersama dengan teh mahkota dewa sebanyak tiga sampai lima iris kecil.
Air yang dipakai sebanyak tiga gelas. Biarkan air sampai tersisa separuh. Minumlah tiga hari atau seminggu sekali.
Hipertensi
Untuk mengobati hipertensi yang tak terlalu parah, ramuan yang dipakai adalah mahkota dewa instan. Cukup sehari sekali.