LOADING

Ketik di sini

Gaya Hidup

Kerusakan Mata Akibat Diabetes

Share
Mata. Foto: Jonathan Borba @Pexels

PENUTUR.COM – Mengidap suatu penyakit jelas menderita. Celakanya, penderitaan itu kian berat ketika muncul komplikasi penyakit bersangkutan.

Hal itulah yang banyak dialami para penderita diabetes mellitus atau kencing manis. Komplikasi itu, antara lain, gagal ginjal, penyakit jantung, dan stroke.

Bukan cuma itu. Yang tak kalah serius, diabetes menyebabkan pula gangguan penglihatan.

Diabetes adalah suatu kondisi ketika kandungan glukosa atau gula darah di darah terlampau tinggi.

Pada dasarnya, kadar gula yang tinggi bisa menyebabkan kerusakan dinding pembuluh darah.

Selanjutnya, kerusakan dinding pembuluh darah menyebabkan sumbatan yang mengganggu aliran darah.

Termasuk, di daerah sekitar mata. Padahal, jaringan mata membutuhkan oksigen- yang terdapat dalam sel darah- agar bisa berfungsi dengan baik.

Kerusakan dinding pembuluh darah juga bisa menyebabkan pembengkakan jaringan di sekitarnya.

Secara lebih spesifik, ada tiga jenis gangguan mata yang biasa dialami para penderita diabetes.

Pertama, katarak atau kekeruhan lensa mata. Pada kasus ini, suplai oksigen ke lensa mata berkurang. Katarak menyebabkan lensa tak bisa fokus. Maka, pandangan kabur dan kemampuan persepsi warna menurun.

Gangguan kedua adalah glaukoma, yaitu gangguan penglihatan yang disebabkan peningkatan tekanan cairan di dalam mata.

Para penderita glaukoma akan merasakan nyeri pada mata, pembengkakan, dan pandangan kabur.

Masalah ketiga adalah diabetic retinopathy. Kondisi ini muncul saat seseorang telah bertahun-tahun menderita diabetes.

Sejumlah hasil riset menyatakan, setelah 15 tahun, 50 persen penderita diabetes akan mengidap diabetic retinopathy.

Setelah 25 tahun, jumlahnya meningkat menjadi 75 persen.

Sejauh ini, dikenal dua jenis diabetic retinopathy. Pertama, non-proliferatif diabetic retinopathy, yaitu pendarahan pada retina. Kedua, proliferatif diabetic retinopathy, yaitu timbulnya pembuluh darah baru di permukaan retina.

BACA JUGA  Masyarakat Antusias Gunakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Tiket Gratis Dipesan 98 Persen

Jenis kedua lebih parah ketimbang yang pertama. Pada proliferatif diabetic retinopathy, penderita diabetes lazim mengeluhkan penglihatan yang kabur, melihat bayangan bintik-bintik atau serat-serat seperti sarang laba-laba.

Pada kasus tertentu, penglihatan malah hilang sama sekali.

Bagi penderita diabetes yang berkaca mata, ada problem tersendiri. Yaitu, berubah-ubahnya ukuran kacamata.

Sebab, peningkatan kadar gula menambah viscositas atau kekentalan cairan mata.

Sebagai ilustrasi, ketika kadar gula darah normal, ia memakai kaca mata minus satu.

Ketika kadar gula darahnya meningkat, kaca mata itu tak memuaskan lagi. Ia harus menggantinya dengan lensa minus dua atau tiga. Jika kadar gula normal lagi, ia pun kembali hanya membutuhkan lensa minus satu.

Jadi, apa yang mesti dilakukan penderita diabetes? Intinya, mereka harus pandai-pandai menjaga kadar gula darah.

Ada dua hal yang bisa dilakukan: diet dan olah raga. Mengonsumsi vitamin E juga dapat memperbaiki atau mempertahankan aliran darah di sekitar jaringan mata.

Selain itu, tiap enam bulan, penderita diabetes juga dianjurkan melakukan pemeriksaan mata agar tiap gangguan bisa terdeteksi lebih dini.

Tags: