Kenali Ciri-ciri Anak Stress dan Depresi Akibat Perundungan
Share
PENUTUR.COM – Kasus perundungan atau bullying yang terjadi di lingkungan sekolah masih terus berlangsung. Padahal, pihak sekolah sudah memberikan hukuman yang cukup berat untuk membuat jera si pelaku.
Lantas, bagaimana dampak aksi bullying bagi para korban? Seperti diketahui, anak korban bullying adalah anak yang mengalami kekerasan fisik, verbal, atau emosional berulang kali dari teman sebayanya. Bullying dapat terjadi di sekolah, di tempat kerja, atau di lingkungan masyarakat.
Bullying dapat berdampak negatif pada anak, baik secara fisik maupun mental. Dampak fisik bullying dapat berupa luka-luka hingga cedera. Dampak mental bullying dapat berupa stres, depresi, kecemasan, gangguan makan, dan bahkan bunuh diri.
Oleh karenanya, sebagai orang orang tua penting untuk mengenali ciri-ciri anak yang stres dan depresi karena bullying. Sebab, orang tua, guru atau orang dewasa memiliki peran penting dalam memerangi dan melindungi anak korban bullying.
Berikut adalah beberapa ciri yang terdapat pada anak stres dan depresi karena mengalami bullying.
1. Perubahan dalam Perilaku
Anak yang stres dan depresi karena menjadi korban bullying mungkin menunjukkan perubahan drastis dalam perilaku sehari-hari. Mereka bisa menjadi lebih pendiam, menarik diri dari teman-teman, atau bahkan mulai bersikap agresif.
2. Perubahan dalam Akademis
Penurunan tiba-tiba dalam kinerja akademis dapat menjadi tanda bahwa sesuatu yang mengganggu sedang terjadi pada anak. Anak mungkin kehilangan minat atau konsentrasi dalam pelajaran yang bisa dikarenakan terkena bullying.
3. Perubahan dalam Pola Tidur
Gangguan tidur, seperti kesulitan tidur atau tidur berlebihan, bisa menjadi tanda stres atau depresi. Ini adalah kondisi kegelisahan dalam pola tidur yang bisa dialami oleh anak-anak yang mengalami bullying.
4. Menarik Diri i dari Aktivitas Sosial
Anak mungkin mulai menarik diri dari aktivitas sosial atau kegiatan yang mereka nikmati sebelumnya. Mereka mungkin merasa tidak aman atau enggan berinteraksi dengan teman-temannya.
5. Perubahan dalam Pola Makan
Perubahan dalam pola makan, seperti kehilangan selera makan atau makan berlebihan, bisa menjadi tanda stres atau depresi. Ini juga menunjukan ciri-ciri dari anak yang sering dibully.
6. Ekspresi Ketidakbahagiaan atau Kesedihan
Anak mungkin menunjukkan tanda-tanda ketidakbahagiaan atau kesedihan, seperti menangis tanpa sebab yang jelas atau mengekspresikan perasaan sedih.
7. Pergantian Mood yang Cepat
Perubahan mood yang cepat atau bersifat ekstrem dapat menjadi tanda bahwa anak sedang mengalami tekanan emosional.
8. Kerusakan Fisik atau Barang Pribadi
Anak mungkin mengalami kerusakan fisik atau barang pribadi, yang bisa menjadi tanda bahwa mereka menjadi sasaran agresi atau intimidasi.
9. Kurangnya Keterlibatan dalam Sekolah
Penurunan minat atau keterlibatan dalam kegiatan sekolah atau ekstrakurikuler bisa menjadi tanda bahwa anak merasa tidak nyaman atau tidak aman di lingkungan tersebut.
10. Perubahan pada Kesehatan Mental
Anak mungkin mengalami gejala depresi, seperti perasaan putus asa, kelelahan yang berlebihan, atau pikiran-pikiran negatif.
Jika terdapat ciri-ciri seperti di atas, ada baiknya untuk berbincang dengan mereka agar mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Anda juga dapat menghubungi guru atau konselor sekolah anak Anda untuk mendapatkan dukungan.