Kapan Peringatan Hari Tasyrik? Simak Tanggal, Sejarah dan Amalan Sunahnya
Share
PENUTUR.COM – Hari Tasyrik, yang jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah dalam kalender Islam, adalah periode penting yang menyusul Hari Raya Idul Adha.
Dalam Islam, Hari Tasyrik ini tidak hanya memiliki makna keagamaan, tetapi juga kaya akan nilai-nilai spiritual dan sejarah yang dalam.
Lantas muncul pertanyaan apa itu Hari Tasyrik, dan berapa hari? Mari kita simak informasi penting hari dalam Islam ini terkait makna, sejarah, hingga anjuran amalan sunah di hari Tasyrik ini.
Asal-usul kata “tasyrik” berasal dari bahasa Arab “yarraqa”, yang secara harfiah berarti “matahari terbit atau menjemur sesuatu”. Istilah ini juga menunjukkan penghadapan ke arah timur, arah matahari terbit.
Ahli bahasa dan fikih menyatakan bahwa Hari Tasyrik terjadi tiga hari setelah perayaan Hari Raya Idul Adha, yakni pada tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah.
Hari Tasyrik memiliki kaitan erat dengan praktik penyembelihan hewan kurban. Dinamakan demikian karena pada hari-hari ini, daging-daging kurban didendeng atau dipanaskan di bawah terik matahari.
Saat ini juga merupakan saat para jemaah yang menunaikan ibadah haji sedang berada di Mina untuk melempar jumrah, sementara bagi yang tidak sedang menjalani haji, Hari Tasyrik adalah waktu dilarang berpuasa.
Perayaan Hari Tasyrik Idul Adha 2024
Pada tahun 2024, Idul Adha jatuh pada tanggal 10 Zulhijah 1445 Hijriah, atau tepatnya pada tanggal 17 Juni 2024 dalam penanggalan Masehi. Oleh karena itu, Hari Tasyrik Idul Adha 1445 H/2024 M jatuh pada:
– Selasa, 18 Juni 2024 (11 Zulhijah 1445 H)
– Rabu, 19 Juni 2024 (12 Zulhijah 1445 H)
– Kamis, 20 Juni 2024 (13 Zulhijah 1445 H).
Amalan Sunah pada Hari Tasyrik
Selama Hari Tasyrik, umat Islam dianjurkan untuk melakukan lima amalan sunah:
1. Berzikir kepada Allah SWT: Perbanyaklah membaca istighfar, tasbih, tahmid, tahlil, dan dzikir lainnya sebagai bentuk pengingatan akan kebesaran-Nya.
2. Berdoa untuk kebaikan: Gunakan kesempatan ini untuk berdoa memohon kebaikan dunia dan akhirat, serta memperoleh rahmat dan berkah dari Allah SWT.
3. Menyembelih hewan kurban: Selain pada hari Idul Adha, Hari Tasyrik juga merupakan waktu yang diperbolehkan untuk menyembelih hewan kurban. Ini adalah peluang bagi yang tidak sempat berkurban pada hari Raya Idul Adha.
4. Makan dan minum: Di hari-hari Tasyrik, umat Islam dilarang berpuasa. Oleh karena itu, nikmatilah makanan dan minuman sebagai anugerah dari Allah SWT.
5. Bertakbir setelah salat lima waktu: Setelah menunaikan salat lima waktu, dianjurkan untuk membaca takbir, mengingat kebesaran Allah SWT, sebagaimana juga dilakukan pada Hari Raya Idul Adha.
Dengan memahami makna, sejarah, dan amalan sunah pada Hari Tasyrik, umat Islam dapat memperdalam pengalaman spiritual mereka serta meningkatkan hubungan mereka dengan Allah SWT dalam menyambut perayaan Idul Adha.