Jutaan Data NPWP Diperjualbelikan Seharga 150 Juta, Termasuk Milik Presiden dan Menkeu
Share
PENUTUR.COM —Data milik Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, Menkeu Sri Mulyani, dan menteri lainnya termasuk dalam 6 juta data Nomor Induk Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang diduga bocor.
Terkait hal ini, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan telah menyatakan bahwa mereka sedang menyelidiki dugaan penyebaran data.
Seperti dikutip dari Antara pada hari Kamis (19/9/2024), Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Kemenkeu Dwi Astuti mengatakan, “Saat ini tim teknis DJP sedang melakukan pendalaman.”
Pendiri Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto, membagikan tangkapan layar dari situs Breach Forums, yang memicu spekulasi tentang kebocoran data NPWP.
Melalui akun X @secgron, Teguh menyatakan sebanyak 6 juta data NPWP diperjualbelikan di Breach Forums dengan harga 150 juta rupiah.
“Data yg bocor diantaranya NIK, NPWP, alamat, no hp, email dll,” tulis Teguh dalam unggahnnya.
Teguh juga menyertakan tangkapan layar unggahan penjahat siber di Breach Forums. Dalam tangkapan layar tersebut, unggahan tampak dibuat oleh akun bernama Bjorka pada 18 September 2024.
Ia juga mengungkapkan data yang bocor ialah data semua masyarakat Indonesia di Dukcapil sebanyak 337 juta data.
“Data yang dipastikan bocor adalah nama, NIK, No KK, tgl lahir, alamat, nama ayah, nama ibu, NIK ayah, NIK ibu, No akta lahir/nikah dll,” tulisnya.