LOADING

Ketik di sini

Gaya Hidup

Jemaah Masjid Aolia Yogyakarta Lebaran Lebih Dulu, MUI Sebut Aliran Menyimpang

Share

PENUTUR.COM – Berbeda dengan umat Muslim pada umumnya yang saat ini sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan, jamaah masjid Aolia, Gunung Kidul, Yogyakarta, merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H pada Jumat 5 April 2024.

Lebaran jamaah ini lebih dulu dari jadwal umat Islam pada umumnya yang menghitung Lebaran berdasarkan penghitungan secara syariat Islam.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) ikut menyoroti jemaah Masjid Aolia dengan menyebut kelompok tersebut memiliki aliran yang menyimpang. Kendati begitu, Ketua MUI Pusat, KH Kholil Nafis menolak menyebut kelompok itu beraliran sesat.

Pasalnya, mereka masih mengaku Islam dan berlebaran sehingga dilabeli menyimpang. “Menyimpang dari syariat Islam,” tegas KH Cholil Nafis.

Cholil Nafis menjelaskan bahwa dalam syariat Islam hari Jumat 5 April 2024 belum masuk 1 Syawal 1445 H. Dihitung dengan metode perhitungan hisab, apalagi rukyah atau pemantauan hilal, tidak akan bisa disebut 5 April 2024 sebagai 1 Syawal 1445 H.

Kepercayaan yang dipegang oleh pemimpin jemaah Aolia tersebut tidak sesuai dengan syariat Islam sehingga tidak perlu ditiru. “Tidak perlu ditiru oleh yang lain,” ujarnya.

Selain itu, keyakinan jemaah Aolia tidak ada landasan syariat dan fiqih-nya sama sekali. Namun ia mengimbau jamaah ini jangan diolok-olok atau dimusuhi, tetapi diajarkan dan didakwahi.

Untuk itu MUI siap mengajak jamaah Aolia untuk mengikuti syariat Islam yang benar dan agar berada di jalan lurus. Sementara itu, pengurus Masjid Aolia, Gunung Kidul, mengatakan dirinya menetapkan hari raya Idul Fitri setelah menghubungi Allah.

“Perhitungan saya telepon langsung kepada Allah ta’ala. Ya Allah kemarin tanggal 4 malam 29, urusannya sing gusti Allah, ya rapopo,” katanya seperti dikutip akun Instagram @terang_media.

 

BACA JUGA  Siapkan Menu Gulai Daging Sapi untuk Sambut Lebaran Tahun Ini
Tags: