Begini Tanggapan Surya Paloh Terkait Penampilan Debat Anies dan Cak Imin
Share
PENUTUR.COM – Debat Capres-cawapres dalam Pilpres 2024 yang diselenggarakan KPU (Komisi Pemilihan Umum) sudah berlangsung selama empat kali.
Dalam empat kali debat tersbut muncul dinamika menarik antara ketiga capres-cawapres yang mendapatkan reaksi beragam dari para pendukungnya.
Di debat capres misalnya, Prabowo Subianto menjadi bulan-bulanan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo saat membahas tema Pertahanan yang seharusnya menjadi kekuatan Prabowo.
Sementara dalam debat cawapres, giliran Gibran Rakabuming Raka yang mendapat sentimen negatif dari netizen karena dianggap melecehkan dan menghina dia lawan debatnya yaitu Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD.
Terkait debat Capres-cawapres yang sudah berlangsung, Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh memberi tanggapan soal penampilan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang diusung yaitu Anies-Imin.
“Saya pikir semua berjalan baik lah, pasti ada kekurangan. Di kanan kiri semua menunjukkan dan berupaya menunjukkan kemampuannya, kehebatannya dan itu hal yang sah-sah saja,” kata dia usai memberi arahan ke DPW Partai NasDem Bali di Denpasar, Selasa, (23/1).
Melihat banyak perbedaan pernyataan antara Anies Baswedan dengan dua calon presiden lain, juga Muhaimin Iskandar dengan dua calon wakil presiden lainnya menurut Surya Paloh merupakan hal wajar.
Ia menilai kesempatan yang diberikan KPU tersebut memang untuk memperdebatkan sesuatu, jika seirama maka tak pantas disebut debat.“Ada perbedaan, ada keinginan untuk membedakan satu sama lain itulah esensinya debat,” ujarnya.
Hingga saat ini para calon presiden sudah dua kali bertemu dalam debat dengan topik utama hukum dan HAM serta debat berikutnya pertahanan dan keamanan.
Sementara untuk cawapres pertemuan pertama mereka mendebatkan isu ekonomi dan keuangan serta debat berikutnya yang belum lama soal pembangunan berkelanjutan dan SDA.
Ketika disinggung soal sikap cawapres Gibran Rakabuming selama debat hingga mendapat banyak komentar publik, Surya Paloh tak ingin ikut menilai.
“Saya pikir saya persilahkan masyarakat yang menilainya, terlalu subjektif saya untuk menilai itu. Saya bilang apapun itu pasti unsur subjektifitasnya akan menonjol, masyarakat kita sudah punya kemampuan,” katanyaberhati-hati.