Hasil Lawatan ke Luar Negeri, Presiden Prabowo Bawa Potensi Investasi Senilai Rp294 Triliun
Share

PENUTUR.COM — Dua pekan lakukan lawatan ke enam negara, Presiden Prabowo Subianto kembali ke Indonesia hari ini Minggu (24/11) dengan membawa hasil potensi investasi senilai Rp294 triliun.
Presiden Prabowo tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma pada pukul 05.30 WIB degan disambut Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan sejumlah menteri. Selain itu sejumblah pejabat juga telah menunggu untuk menyambut Prabowo.
Selama dua pekan Prabowo berkunjung ke enam negara, yakni China, Amerika Serikat, Brasil dan Peru untuk menhadiri dua konferensi internasional, yakni KTT APEC di Peru dan KTT G20 di Brasil.
Kunjungannya dilanjutkan ke Inggris untuk bertemu Raja Charles III dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer.
Setelahnya Prabowo juga mampir berkunjung ke Uni Emirat Arab (UEA) untuk bertemu Presiden Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ).
Dari serangkaian kunjungan kenegaraan tersebut, Prabowo berhasil membawa banyak potensi investasi untuk Tanah Air.
Selain itu juga penerapan kerja sama di berbagai sektor yang akan berdampak positif untuk masyarakat Indonesia, mulai dari bidang ketahanan pangan, gizi, kesehatan, teknologi, hingga energi.
Secara total ‘oleh-oleh’ Prabowo berupa komitmen investasi mencapai senilai US$18,57 miliar atau sekitar Rp 294,80 triliun dari lawatannya ke enam negara selama dua pekan terakhir.
“Agak-agak melebihi [target ya]. Jadi saya pulang bawa komitmen total US$18,5 miliar,” ungkap prabowo.
“Jadi saya kira ini cukup bagus, menunjukkan kepercayaan global terhadap ekonomi Indonesia, ya,” ujar Prabowo di Inggris pada Kamis (21/11) lalu waktu setempat.
Saat berkunjung ke UEA yang merupakan lawatan terakhirnya, Prabowo meneken nota kesepahaman (MoU) antarkedua negara dalam pertukaran beberapa bidang, mulai dari industri dan advanced technology, energi, kesehatan, pertambangan dan infrastruktur, kebudayaan, pariwisata, hingga pengembangan dan pembaruan pemerintahan.
Selain itu, Prabowo bersama MBZ juga sepakat untuk bekerja sama memperkuat hubungan ekonomi dan kerja sama strategis Indonesia-UEA.
Prabowo menyampaikan prioritas indonesia dalam lima tahun ke depan adalah menjamin keamanan dan ketahanan pangan.
“Kedua, ketahanan energi, dan selanjutnya untuk melaksanakan hilirisasi, processing dari semua bahan baku kita di Indonesia supaya mendapat nilai tambah,” jelas Prabowo dalam pertemuan bersama MBZ, Sabtu (23/11).
“Kita bisa bekerja di beberapa bidang dan kami ingin mengundang UEA untuk aktif berpartisipasi dalam ekonomi kami,” lanjutnya.
Prabowo menutup kunjungan di UEA dengan meneken kesepakatan antara kedua pemimpin untuk meningkatkan koordinasi pada tingkat teknis, pelaksana, hingga tindak lanjut guna mempercepat implementasi kerja sama yang telah dirancang.