Gunung Merapi Kembali Luncurkan Rentetan Awan Panas, Masyarakat DIminta Waspada
Share
PENUTUR.COM – Gunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran, Senin (4/3) sejak pukul 16.03 WIB. Awan panas terpantau meluncur dengan jarak maksimal 2.600 meter (2,6 kilometer) ke arah barat daya.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso mengatakan awan panas guguran pukul 16.03 tersebut memiliki amplitudo maksimal 45 mm. Durasi terpantau 258 detik dengan estimasi jarak luncur maksimal 2600 meter ke Barat Daya.
Sementara pukul 16.18 WIB terjadi kembali awan panas guguran dengan amplitudo max 43 mm. Durasi 223.28 detik dengan estimasi jarak luncur maksimal 2300 meter ke Barat Daya.
Pukul 16.22 WIB tercatat pula awan panas dengan amplitudo max 47 mm, durasi 119.24 detik, estimasi jarak luncur maksimal 1200 meter ke barat daya. Lalu pukul 16.24 WIB dengan amplitudo max 48 mm, durasi 159.16 detik, estimasi jarak luncur 1600 meter ke barat daya.
Terpantau pula awan panas guguran pukul 16.27 WIB dengan amplitudo max 40 mm, durasi 115.44 detik, estimasi jarak luncur 1200 meter ke barat daya. Pukul 16.29 WIB dengan amplitudo max 41 mm, durasi 124.08 detik, estimasi jarak luncur 1400 meter ke barat daya. Pukul 16.32 WIB dengan amplitudo max 41 mm, durasi 232.48 detik, estimasi jarak luncur maksimal 2300 meter ke barat daya.
“Saat terjadi dua guguran tersebut, arah angin ke Timur. Visual Gunung Merapi berkabut,” ungkap Agus dalam pernyataan tertulis.
Berdasar informasi yang dihimpun, beberapa wilayah di kawasan Selo Boyolali mulai diguyur abu vulkanik Merapi. Masyarakat diminta mengantisipasi dampak yang ditimbulkan dari abu tersebut.
BPPTKG menghimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas di area rekomendasi bahaya yakni area Sungai Boyong 5 kilometer, Bedog-Krasak-Bebeng sejauh 7 kilometer (selatan-barat daya) juga Sungai Woro 3 kilometer dan Gendol 5 kilometer (tenggara). Terkait lontaran material ketika terjadi letusan eksplosif menjangkau radius 3 kilometer.