Geger, Roti Aoka Diduga Mengandung Zat Pengawet Kosmetik, Ini Bahayanya Bagi Tubuh Manusia
Share
PENUTUR.COM – Baru-baru ini heboh soal Roti Aoka disebut mengandung bahan pengawet kosmetik sodium dehydroacetate, namun pihak manajemen sudah membantah hal tersebut.
Seperti diketahui, roti Aoka diisukan mengandung zat berbahaya. Isu ini bahkan membuat geger masyarakat.
Betapa tidak, bahaya bahan pengawet kosmetik yang diduga dimasukkan dalam roti Aoka tersebut baru-baru, sangat berbahaya jika masuk ke tubuh manusia.
Salah satu bahayanya jika diminum, bisa beresiko memicu gangguan pencernaan hingga kanker.
Pun demikian, baru-baru ini PT Indonesia Bakery Family (PT IBF) angkat bicara, dan pastikan bahwa tidak ada zat pengawet kosmetik seperti yang disangka dalam roti Aoka tersebut.
PT Indonesia Bakery Family (PT IBF), produsen Roti Aoka, memberikan klarifikasi isu viral soal produknya mengandung bahan pengawet berbahaya.
Head Legal PT IBF Kemas Ahmad Yani memastikan penggunaan bahan pengawet kosmetik sebagai pengawet dalam produk roti adalah tidak benar.
Tuduhan ini telah memicu kekhawatiran dan keresahan di kalangan konsumen yang setia mengonsumsi produk mereka.
“Produk Roti Aoka telah dilakukan pengujian oleh Badan Obat dan Makanan Republik Indonesia dan telah mendapatkan ijin edar untuk seluruh variannya sebagaimana tercantum dalam kemasan produk Roti Aoka,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat (19/7) melansir dari Bisnis.com.
Dia menambahkan seluruh produk roti Aoka tidak mengandung sodium dehydroacetate dan masa kedaluwarsa bukan 6 bulan sebagaimana dikutip beberapa media.
Sebagai informasi, sodium dehydroacetate adalah garam natrium dari asam dehidroasetat. Natrium ini merupakan pengawet bebas paraben dan formaldehida, yang digunakan dalam kosmetik dan produk perawatan pribadi karena sifat antimikroba dan antijamurnya.
Natrium ini berfungsi terutama dengan menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur, meskipun belum tentu membunuh mikroba yang telah berkembang.
Oleh karena itu, perhatian yang cermat harus diberikan pada kebersihan produksi yang baik, serta penggunaan bahan baku dengan tingkat mikroorganisme yang rendah, karena ini merupakan prasyarat penting untuk produksi produk yang diawetkan dengan baik.
Di Amerika Serikat, Sodium Dehydroacetate telah ditinjau oleh Panel Ahli Cosmetic Ingredient Review (CIR) dan dianggap aman sebagai bahan kosmetik dalam praktik penggunaan dan konsentrasinya saat ini.
Di Uni Eropa, bahan ini dibatasi dalam paparan dosis rendah di tempat kerja, dan penggunaannya di sekitar mulut atau bibir juga dibatasi.
Sementara jika tertelan, sodium dehydroacetate bisa berisiko memicu alergi, gangguan pencernaan, hingga kanker.