Ganjar Pranowo Singgung Purnawirawan Jenderal yang Dianggap Mencla-Mencle di Pilpres 2024
Share
PENUTUR.COM – Dalam ajang Pilpres 2024 kali ini banyak pihak yang berubah sikap saat memberikan dukungan pada paslon yang dipilihnya. Bahkan yang dulu sangat keras berseberangan kini berada dalam satu kubu.
Perubahan sikap dukungan dari beberapa tokoh tersebut mendapat komentar dari capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo. Ia menyoroti tiga nama jenderal yang dianggap mencla mencle atau tidak konsisten dalam Pilpres 2024.
Ganjar menyebut nama Wiranto, Agum Gumelar dan Luhut Pandjaitan yang kini mendukung paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto. Padahal sebelumnya mereka mengecam dan memberikan testimoni negatif terhadap Ketum Gerindra pada Pilpres 2014 dan 2019.
Hal itu disampaikan Ganjar saat menghadiri acara deklarasi dari purnawirawan TNI-Polri di De Tjolomadoe, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (7/2). Menurut Ganjar bagaimana dirinya dididik oleh orang tuanya untuk bersikap satunya kata dan perbuatan.
“Orang tua saya mengajarkan biasakan diri disiplin anak militer anak Brimob anak polisi. Biasakan satu pikiran, perkataan dan perbuatan jangan jadi orang yang mencla-mencle, itu almarhum orang tua saya yang mengajarkan,” kata Ganjar dalam sambutannya.
Setelah itu, Ganjar juga menceritakan bagaimana sosok orang tuanya yang pernah ditugaskan untuk operasi penumpasan PRRI di Jambi. Dia menegaskan, dirinya adalah anak patriot.
“Orang tua sayalah yang menumpas PRRI, saya bukan anak pemberontak, saya anak patriot republik ini. Ketika kemudian republik ini berjalan, sejarah demi sejarah kita lalui maafkan saya kepada orang tua saya memberi dua catatan,” ucap Ganjar.
Ia kemudian menyinggung sejumlah purnawirawan jenderal yang berbeda sikap dalam pilpres kali ini . Ganjar Dia balik menyindir bahwa sosok jenderal tersebut kini ada di kubu sebelah. Namun, ia tak menyebut rinci di mana kubu tersebut.
“Dua pemilu lalu, jenderal bintang empat mengatakan ‘dia saya yang pecat’ begitu katanya. Satu lagi dalam diskusi kecil disampaikan, ‘Bagaimana orang memilih itu, catatan sejarahnya begini, psikologinya begini dan dipecat’,” katanya.
“Rekan satu lagi mengatakan ‘hay pensiunan TNI, Anda bodoh kalau memilih orang yang kita pecat’. Dan tiga-tiganya orang yang ngomong itu sekarang berada pada kubu di sana,” kata Ganjar menambahkan.
Ganjar secara tegas bahwa dirinya tidak dididik untuk mencla-mencle. Dia mengakui, cukup panas ketika membicarakan topik tersebut.
“Maaf sebagai patriot sejati saya tidak diajari untuk mencla-mencle. Kalau sudah gini, darah saya mulai mendidih Ini,” kata Ganjar.
“Dunia digital sangat modern hai orang orang tua kami, adakah omonganmu bisa dipercaya dari generasi muda ini, hai orang tua kami, cicit kami tidak mau mencatat sejarah kakeknya mencla-mencle, hanya karena apa? Jabatan hanya karena apa? Uang, maaf, maaf,” tambahnya.
Ketika awak media mengklarifikasi nama pensiunan jenderal yang dimaksud, Ganjar menyebut tiga nama, diantaranya Wiranto, Luhut Binsar Panjaitan, dan Agum Gumelar. Ketiga orang itu dulunya memusuhi Prabowo.
“Waktu 2019 kita dalam satu kubu, mereka menyuarakan itu. Dan kalau hari ini dia menarik dukungan, sesuatu yang tidak bisa saya jadikan panutan dengan disiplin yang diajarkan keluarga saya, anda ternyata mencla-mencle anda bukan panutan saya,” kata Ganjar.
Ganjar juga sempat mempertanyakan apakah pernyataan yang pernah dilontarkan ketiga sosok tersebut tentang Prabowo akan dikoreksi di kemudian hari. Hal itu lantaran pernyataan mereka terkait masa lalu Prabowo dicopot dari posisi panglima Kostrad.
“Tapi apakah ketiga beliau akan mengoreksi omongan yang pernah dilakukan dulu, kalau jawabanya iya, silakan dikoreksi dengan alasanya, kalau tidak orang pasti akan melihat yang lain,” katanya mengakhiri.