Dualisme Raja Kraton Solo, Konflik Memanas Jelang Pelantikan Paku Buwono XIV
Share
PENUTUR.COM — Rapat koordinasi yang semula dijadwalkan membahas persiapan Jumenengan Dalem Nata Binayangkare S.I.S.K.S. Pakubuwono (PB) XIV di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mendadak berubah menjadi penobatan raja baru.
Peristiwa itu terjadi di Sasana Handrawina, Kamis (13/11), dan memicu ketegangan di kalangan keluarga besar keraton.
Rapat yang dihadiri sejumlah sentana keraton, termasuk GKR Koes Murtiyah (Gusti Moeng) dan Panembahan Agung Tedjowulan, awalnya dimaksudkan untuk membahas teknis pelaksanaan Jumenengan resmi pada Sabtu (15/11).
Namun, suasana berubah drastis ketika tiba-tiba dilakukan penetapan dan penobatan KGPH Hangabehi, putra mendiang PB XIII, sebagai Pakubuwono XIV.
“Acara dibuka dengan pembacaan surat dari Kementerian Kebudayaan tanggal 10 November. Tapi hanya beberapa menit kemudian, langsung dilakukan penobatan PB XIV di hadapan para sentana dan sesepuh,” jelas GPH Suryo Wicaksono (Gusti Ninok) yang turut hadir. dikutip dari Inilahjateng.
Penobatan mendadak itu menimbulkan protes keras dari pihak keluarga PB XIII lainnya. GKR Timoer Rumbaikusuma Dewayani, putri tertua PB XIII yang juga ketua panitia resmi Jumenengan, datang usai prosesi dan menolak hasil acara tersebut.
“Mereka menyebut acara itu menyalahi kesepakatan internal dan tidak sesuai komunikasi sebelumnya. Perdebatan antara Gusti Rumbay dan Gusti Moeng pun sempat terjadi di lokasi,” terang Gusti Ninok.
Ketegangan yang meningkat membuat Gusti Ninok memutuskan meninggalkan forum.
“Saya memutuskan mengundurkan diri dari rapat karena situasinya sudah tidak kondusif,” katanya.
Penobatan mendadak ini kembali menyoroti konflik internal di Keraton Surakarta, yang sejak wafatnya PB XIII kerap diwarnai perebutan legitimasi antara dua kubu, pendukung KGPH Hangabehi dan KGPH Dipokusumo.
Hingga kini belum ada pernyataan resmi dari Kementerian Kebudayaan maupun panitia Jumenengan terkait legalitas penobatan PB XIV.
Sementara itu, pihak keamanan internal keraton terus berjaga untuk mengantisipasi potensi gesekan lanjutan.


