Karena Alasan Kesehatan, Jokowi Minta Pemeriksaan Kasus Ijazah Palsu Ditunda
Share
PENUTUR.COM — Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi), meminta penundaan pemeriksaan ke Polda Metro Jaya. Pemeriksaan terkait laporan yang dilayangkan Jokowi soal dugaan fitnah dan peyebaran berita bohong atas isu ijazah palsunya semasa kuliah di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.
Pengacara Jokowi, Rivai Kusumanegara, mengatakan dalam surat yang dikirimkan Polda Metro, Jokowi sedianya diperiksa, Kamis (17/7). Namun, Jokowi meminta penundaan karena kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan.
“Benar, minggu lalu kami sudah menerima surat panggilan dari Polda Metro Jaya, tapi karena kondisi kesehatan Pak Jokowi yang tidak memungkinkan keluar kota (masa observasi dokter), maka kami memohonkan penundaan,” ujar Rivai saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (22/7).
Menurut Rivai, pihaknya memberikan dua opsi kepada penyidik. Dia mengatakan pemeriksaan bisa dilakukan dengan menunggu izin dokter untuk hadir langsung. Sedangkan opsi lain yang diajukan adalah melakukan pemeriksaan di kediaman Jokowi di Solo, Jawa Tengah.
Rivai sendiri mengungkap bahwa pemeriksaan di rumah bisa dilakukan sebagaimana ketentuan Pasal 113 KUHAP. Kendati demikian, dari dua opsi yang dimohonkan ke penyidik, belum ada jawaban.
“Sampai saat ini kami masih menunggu jawaban atas permohonan tersebut dan mudah-mudahan dalam minggu ini sudah mendapat jawabannya,” kata dia.
Sebelumnya, Roy Suryo mengungkap dirinya memperoleh informasi bahwa Jokowi bukannya menghadiri pemeriksaan di tahap penyidikan, namun datang ke Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Padahal, kata dia, surat panggilan kepada Jokowi sudah dilayangkan.
“Dia (Jokowi) katanya sakit katanya, tapi hadir di salah satu kongres partai,” ucap Roy.
Roy menambahkan, pengajuan gelar perkara khusus ini juga karena ijazah asli Jokowi tak pernah dihadirkan. Saat melapor, Jokowi hanya menunjukkan fotokopian.
“Apa bisa hanya berbekal fotokopi naik ke penyidikan ini aneh juga, harus ya ada yang asli, bukan sekadar fotokopi,” pungkasnya.


