LOADING

Ketik di sini

Gaya Hidup

Cara Menghindari Varises Agar Kaki Tetap Mulus

Share
Kaki mulus. Foto: Hipster Mum @Unsplash

PENUTUR.COM – Apakah kaki Anda sering terasa pegal dan kejang? Perhatikan juga, apakah urat-urat betis Anda tampak menonjol.

Hati-hati, mungkin saja Anda terkena varises. Varises adalah pembuluh darah yang membesar, berkelok-kelok, berwarna kebiruan yang tampak jelas pada betis Anda.

Keadaan ini.pasti tidak sedap dipandang mata, apalagi untuk para wanita yang tentunya sangat peduli akan penampilan.

Secara umum varises berkaitan dengan pembuluh balik (vena). Varises lebih sering terjadi di kaki karena pengaruh gaya gravitasi bumi.

Pada saat berdiri, aliran darah cenderung mengalir kuat ke bawah akibat gravitasi, sedangkan pembuluh darah vena mengalir sebaliknya, dari kaki ke jantung. Pada dasarnya vena tidak memiliki cukup kemampuan untuk mendorong darah kembali ke atas, tapi kelebihannya, vena mempunyai katup.

Nah, kemunculan varises terkait dengan fungsi katup tadi. Katup yang seharusnya menahan aliran darah, bisa tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Akibatnya, darah yang mengalir menuju jantung akan kembali lagi ke seluruh tubuh.

Darah yang mengalir ke jantung hanya sekitar 70-90 persen, sisanya akan mengumpul, sehingga terjadi penurunan atau hilangnya elastisitas dinding vena. Vena jadi melebar dan berkelok-kelok.

Hingga saat ini, belum diketahui pasti penyebab utama varises. Namun, ada dugaan terkait dengan faktor keturunan keluarga yang mewarisi gangguan katup vena.

Faktor lainnya seperti hormonal, obesitas, posisi bekerja yang mengharuskan berdiri lama dan pasif, atau bekas cedera benda tumpul di daerah kaki, dapat pula mengakibatkan gangguan fungsi vena.

Kehamilan, proses persalinan, atau sering mengangkat beban berat juga mengakibatkan peningkatan tekanan pada vena di bawah tubuh.

GEJALA VARISES
Varises punya lima tingkatan. Pada tingkat awal, biasanya dimulai dengan keluhan seperti rasa pegal dan kram setelah lama berdiri.

BACA JUGA  Punya Gejala Susah Tidur, Simak Tips Atasi Insomnia Secara Alami

Ketika diperiksa secara klinis, belum terlihat tanda-tandanya. Pada derajat varises yang lebih tinggi, mulai tampak adanya kelainan pembuluh darah dan komplikasinya. Kaki terasa berat, rasa pegal tetap ada meskipun sedang beristirahat.

Pada tingkat paling berat, timbul pembengkakan di daerah mata kaki, dan warna kulit di sekitar varises menjadi gelap.

Komplikasi varises yang sering terjadi adalah gangguan pada kulit, diawali dengan rasa gatal, kelainan berupa kulit kehitaman seperti eksim, dan timbul ulkus (luka terbuka) pada permukaan kulit.

Meski jarang terjadi, varises juga bisa berbahaya. Bila ada bekuan darah yang lepas, kemudian terbawa aliran darah ke jantung dan paru, jiwa bisa terancam.

Komplikasi lain yang lebih sering terjadi adalah vena pecah, tapi biasanya tidak mengakibatkan kematian sebagaimana pecahnya pembuluh nadi.

Varises sebetulnya tidak cuma menyerang kaki, tapi dapat pula terjadi pada esofagus (saluran dari mulut ke perut).

Varises di esophagus berbeda dengan varises di kaki, sering berhubungan dengan komplikasi kerusakan hati.

Ini akibat pembendungan aliran darah karena sirkulasi darah ke hati terganggu. Kerusakan sel-sel hati mengganggu kemampuannya menyaring darah.

Akibatnya, aliran darah melalui hati tidak lancar, dan terbentuklah tonjolan-tonjolan pembuluh vena di esofagus. Yang berbahaya adalah bila bendungan darah tadi pecah dan mengakibatkan muntah darah, atau darah masuk ke jalan pernapasan.

TERAPI VARISES
Penderita varises ringan masih dapat disembuhkan kombinasi terapi.

Pengobatannya saling mendukung, antara lain dengan berbagai obat-obatan, dengan balut tekan menggunakan stocking khusus varises, latihan atau olahraga terutama yang bisa memperkuat otot betis.

Soalnya, otot betis akan berfungsi sebagai pompa untuk membantu aliran darah dari kaki ke jantung.

Sclerotherapy digunakan untuk mengobati varises kecil atau spider veins (cabang-cabang vena yang menyebar membentuk seperti kaki laba-laba).

BACA JUGA  Suku Baduy Bertahan dalam Kearifan Lokal

Caranya dengan menyuntik vena dengan zat sklerosing yang akan menciutkan dan merusak vena sehingga aliran tersumbat.

Aliran darah akan dialihkan ke vena lain yang sehat. Stocking khusus juga perlu digunakan untuk mencegah perdarahan dan lebam, disertai obat-obatan yang memperkuat dinding pembuluh darah.

Terapi ini cukup efektif untuk varises tahap dini, tapi cukup banyak efek sampingnya. Bisa terjadi bekas luka pada lokasi penyuntikan, reaksi alergi terhadap zat sklerosing, tersumbatnya aliran darah, atau malah terbentuk varises baru.

Bila suntikan tidak dapat dilakukan karena varises sudah parah, perlu dilakukan pembedahan.

Melalui prosedur stripping, vena bisa diikat, atau sebagian atau seluruh vena yang rusak diangkat. Selanjutnya, kaki dibebat erat.

Risikonya antara lain terjadi lebam dan terbentuknya varises baru. Pembengkakan pada kaki juga bisa berlangsung dalam kurun 6-8 minggu.

Melihat tak begitu mudah mengatasi varises lebih baik Anda menghindari varises sejak dini.

Varises Lebih Sering Menyerang Perempuan
Kebanyakan penderita varises yang mengeluh ke dokter adalah wanita, terutama yang bertugas di front office.

Sehari-harinya mereka banyak berdiri, atau menggunakan sepatu hak tinggi, yang merupakan pencetus terjadinya varises. Padahal mereka harus menggunakan rok yang menampakkan kaki atau betis.

Wanita cenderung lebih rentan menderita varices ketimbang laki-laki. Satu dari dua wanita menderita varises.

Walaupun bukan faktor penting, secara fisik, selain kontraksi venanya memang lebih lemah, wanita juga memiliki kulit yang lebih lunak.

Kaum Hawa sering terkena varises lantaran menggunakan sepatu berhak tinggi, masalah kelebihan berat badan, dan penggunaan kontrasepsi oral.

Tapi yang paling banyak berperan adalah pengaruh hormonal saat pubertas, kehamilan, dan menopause.

Saat kehamilan, pembesaran rahim akan menekan pembuluh darah dan menambah beban pada kaki.

BACA JUGA  Apa Fungsi Otak Kiri dan Kanan?

Sirkulasi darah tidak lancar, dan cenderung terjadi pembendungan di kaki, vagina, atau dubur.

Adanya pengaruh hormonal menyebabkan melemahnya otot dinding pembuluh darah. Inilah yang kemudian mendorong terjadinya varises pada wanita hamil.

Varises juga bisa terjadi di jalan lahir. Akibatnya, bayi tidak bisa dilahirkan secara normal karena varises bisa pecah dan terjadi perdarahan.

Varises yang timbul pada proses kelahiran pertama, akibat penekanan kepala bayi saat masuk usia kehamilan tua, bisa saja hilang.

Jadi, setelah bayi dilahirkan, penekanan hilang, varises pun akan hilang.

Tapi, setelah kelahiran ke empat dan seterusnya, ditambah dengan usia tua, elastisitas dinding vena sudah berkurang. Akibatnya, varises akan muncul kembali.

Tags: