Bicara Kebebasan Berpendapat, Elon Musk Dituding Munafik dan Pembohong

Pembelaan Twitter hanya terhadap cuitan yang memojokkan Israel juga terjadi pada cuitan @SamParkerSenate dan @ahammed_nisham.

Akun @DrLoupis mengkritik cuitan Musk dengan menyatakan “Dia maksudkan (kebebasan berbicara) untuk akun rasis/zionis. Tidak ada kebebasan berbicara bagi orang yang berbicara melawan genosida anak-anak”.

Banyak akun menyatakan Elon Musk adalah pembohong karena Twitter nyata-nyata berpihak kepada Israel dan membungkam akun yang mengkritik genosida oleh Israel.

Dulu Twitter dianggap platform yang lebih bebas dibandingkan Facebook dan Instagram.

Elon Musk yang aktif di Twitter tidak menyukai moderasi Twitter yang dianggap menghambat kebebasan berbicara. Ia pun memutuskan membeli Twitter senilai $44 miliar.

Ketika penawaran resmi membeli Twitter diajukan pada April 2022, Musk mencuit: “Kebebasan berbicara adalah pondasi dari demokrasi yang berfungsi, dan Twitter adalah pasar digital tempat masalah-masalah penting untuk masa depan umat manusia diperdebatkan.”

Dan memang, banyak pendukung Palestina yang dilarang di Facebook dan Instagram, mendapat tempat di Twitter, misalnya @jacksonhinklle.

Perlawanan terhadap genosida Israel sangat marak di Twitter dibandingkan platform lain. Dan Elon Musk tampak tidak terganggu (saat itu).

Berdasarkan permintaan pengguna Twitter, Musk bahkan sempat ingin memberikan akses internet lewat Starlink kepada penduduk Gaza yang diisolasi Israel dari akses internet, listrik, dan air. ‘

Kenyataannya, setelah ia banyak dituding sebagai anti-semitis, Musk menyatakan bahwa akses Starlink bisa digunakan hanya setelah mendapat persetujuan pemerintah Israel.

Tudingan bahwa Musk dan Twitter mendukung antisemit muncul setelah serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober. Banyak akun pro-Palestina membagi cerita sebenarnya di balik konflik Palestina dan Israel. Dan banyak juga kritik yang menghujat Zionisme dan genosida.

Celakanya, ada banyak iklan yang muncul berdampingan dengan posting yang menghujat Zionisme Israel. Dan hal ini muncul dalam laporan Media Matters, LSM pengawas iklan media yang berafiliasi ke Israel.

Salah satu postingan yang dilaporkan Media Matters.